teraju
Teraju.id, Jakarta— Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar resepsi acara ulang tahunnya yang ke-22 di Hotel Sari Pan Pacific pada Jumat malam (26/08). Acara ini dibuka dengan penampilan tari khas melayu, Tari Makan Sirih yang mengingatkan kembali keberagaman budaya Indonesia.
Ketua Umum AJI, Suwarjono, tidak pernah mengira bahwa AJI bisa berumur hingga 22 tahun. Ia bertekad akan terus berusaha membawa AJI semakin Independen. Dalam kata sambutan pada ulang tahun AJI yang bertema ‘Media, Ekspresi, Keberagaman’nya, banyak hal yang ia bahas dan ungkap. Seperti pada tahun 2015, pelaku kekerasan terbanyak pada tahun 2015 adalah Kepolisian, ini kritik untuk Polri karena banyak kasus yang tidak ditindaklanjuti. Intervensi juga sering datang dari newsroom, misalnya diminta untuk membikin berita pesanan.
Ada pula tantangan dari sisi profesionalisme, jumlah pengaduan dari masyarakat tentang pemberitaan ke Dewan Pers yang terus meningkat. Serta AJI juga terus mendorong terwujudnya kesejahteraan jurnalis. Oleh sebab itu AJI terus suarakan isu upah layak.
AJI memberikan penghargaan setiap tahunnya kepada lembaga atau komunitas yang independen di masyarakat melalui Tasrif Award, Udin Award, dan SK Trimurti Award. Penyerahan Tasrif Award 2016 tahun ini diberikan kepada Forum LGBTIQ dan IPT 1965. Untuk Udin Award 2016 tidak ada peraih di tahun ini, sedangkan untuk SK Trimurti 2016 diberikan kepada Siti Khadijah, seorang aktivis pemberdayaan perempuan buruh kebun.
(sumber: https://twitter.com/AJIIndo )
