in ,

Alarm dari Banjir di Pontianak

IMG 20170216 093444 118

teraju.id, Pontianak— Banjir yang melanda Pontianak, Rabu (15/2) tidak biasa. Beberapa orang mengatakan sejak belasan tahun terakhir ini, baru kali inilah rumahnya tergenang air.

Sebagai warga Pontianak, kita ingat banjir besar terakhir awal tahun 2000. Sudah belasan tahun terjadi. Kala itu, hujan sangat lebat dan lama, mengguyur kota, plus laut pasang, membuat wilayah pantai –Pontianak dan sekitarnya, terendam air. Akibatnya, lalu lintas di sebagian besar wilayah kota, lumpuh. Kendaraan tidak dapat melintasi beberapa ruas jalan karena paras airnya mencapai lebih dari setengah meter.

Saya termasuk orang yang terperangkap di jalan –Jalan Komyos Soedarso, ketika itu. Saya bergerak dari wilayah kota hendak menuju ke ujung Pontianak Barat. Beberapa titik jalan, airnya merendam knalpot membuat motor yang saya pakai mogok. Motor diseret ke bagian jalan yang lebih tinggi. Setelah busi dikeringkan dan air di dalam knalpot dibuang, motor dapat dipakai lagi. Begitulah berulang-ulang hingga sampai di rumah. Untungnya, rumah yang ditempati agak tinggi sehingga luput dari rendaman banjir.

Beberapa teman menceritakan rumah mereka dimasuki air hingga puluhan centimeter. Barang-barang di rumah harus diselamatkan. Sebagian terpaksa terendam air. Tilam harus mengapung. Ember dan cangkir berenang.

Sepuluh tahun terakhir banjir besar tidak terjadi. Hujan lebat jarang terserempak oleh pasang laut. Ada sedikit banjir, tetapi tidak tinggi. Hambatan transportasi relatif tidak ada. Jalan -jalan sudah ditinggikan.

Rabu kemarin, situasi yang kurang lebih sama dengan yang terjadi belasan tahun lalu. Hujan sangat lebat terjadi. Air tumpah dari langit menambah banyak air yang sebelumnya memang sudah ada di parit dan sungai.

Suherman, teman saya, menceritakan pengalamannya terjebak banjir. Motornya mogok terendam air ketika melintas di kawasan Suprapto dari Gajahmada. Nia, seorang ibu yang tinggal di Kota Baru, Pontianak, menceritakan rumahnya terendam air dan kesibukan mereka mengungsikan barangnya.

Ada juga cerita dari Suwignyo, Sungai Jawi, tentang “tetangga numpang salat” karena rumahnya terendam air. Banjir yang menggenangi kota Pontianak menjadi tema pembicaraan di pagi hari Kamis.

Kamis (16/2) banjir ini sudah surut. Air sudah mengalir ke parit. Hanta di beberapa tempat saja air masih menggenang.. Warga terlihat membersihkan rumahnya dan menjemur barang-barang yang basah. Pekerjaan rumah bertambah.

Kiranya, bercermin dari peristiwa yang lalu, pekerjaan itu akan terulang lagi, suatu saat nanti. Banjir ini mungkin akan terjadi lagi. Mungkin besok, minggu depan, tahun depan, atau beberapa tahun yang akan datang.

Oleh karena itu perlu dilakukan sesuatu agar perulangannya tidak kerap. Mungkin rumah dan jalan ditinggikan. Mungkin parit dilebarkan dan didalamkan. Mungkin takungan diaiapkan. Mungkin kebijakan ruang hijau ditambah. Mungkin juga pindah ke lokasi yang lebih tinggi dan jauh dari pantai, jadi pilihan. Entahlah! (*)

Written by teraju

IMG 20170211 180308 927

Pengunjung Banjiri Cap Go Meh Pontianak

IMG 20170221 200028 454

TP2GD Sepakati Sultan Hamid II Pahlawan Nasional