in , ,

Anies Gubernur-Ahok Menteri

IMG 20170420 065850 296

Oleh: Erma Suryani Ranik *

Dalam Kacamata Pertemanan: Anies-Ahok Bisa Tukaran Tempat.

Halo selamat malam. Menjenguk FB malam ini masih berseliweran tentang pilkada DKI setelah ngtweet dlm perjalanan.

Sejak malam tadi sampai pagi group WA yg saya, kak Sarah Lery Mboeik dan kak Hairiah Ria ikuti agak panas gegara ada postingan pilkada DKI sejak semalam. Ini group para senior dan aktivis perempuan lintas profesi dan parpol. Mulai panas sejak putaran pertama.

Sehingga ada kode etik bahwa yg diposting nggak boleh pilkada DKI. Tapi masih aja bablas sehingga di semprit oleh admin. Pukul 13.00 tadi bersamaan dg mulainya keluar hitung cepat, ajakan bersatu dan undangan ngumpul lagi dan ngopi bareng kembali berseliweran. Yg berhadap-hadapan di Pilkada DKI sudah kembali cair. Perbincangan berpindah ke topik lain.

Silang pendapat sama juga terjadi di group WA lain yg saya ikuti soal negara hukum. Adminnya Refly harun, anggota group ada beberapa gubernur, DPR, akademisi, politisi lintas parpol dan oh ya ada 2 menteri. Ini group paling sadis pas putaran 2. Balas balasan kirim video. Balas balasan kirim broadcasting. Tapi 2 cagub Anies dan Ahok yg juga anggota group ini. Adem aja. Setidaknya nggak pernah komen di group, ha ha ha. Pukul 13.00 tadi pendukung ahok di group satu persatu ngucapin selamat pada Anies – Sandi. Kembali saling sapa tanpa emosi.

Momen Pilkada putaran 2 ini agak agak mirip dg Pilpres 2014 lalu. Sudah 2 tahun lebih masih banyak hubungan perkawanan yg belum pulih. Tapi kita ndak usah lebay juga, Amrik pasca Trump jadi presiden juga gitu. Banyak yg unfrien kawan di group gegara kelahi soal Trump vs clinton. Kampiun demokrasi konon negara itu.

Tadi pas makan malam sempat berbincang dg bang Hazrul anggota DPR yg luar biasa. Lintas zaman. Sejak tahun 1982 jadi anggota DPRD Kota medan. Nggak putus karirnya sampai sekarang. 1 kali DPRD kota, 3 kali provinsi dan 3 kali DPRRI. Nggak pernah pindah partai juga, tetap PPP. “Pilkada DKI itu nggak penting. Yg penting pilkada sumut” kata beliau. Pada putaran 2, PPP mendukung Ahok – Djarot.

Saya lihat politisi senior biasa saja menyikapi kekalahan. Kalah di satu tempat, tak lengah malah siap siap kompetisi di tempat lain. Kalah dalam politik itu bukan berarti mati karir politik. Politisi macam bang Hazrul mirip ceu Popong (Golkar) anggota DPRRI tertua saat ini. Matang oleh zaman.

Teruji dalam kondisi naik turun politik. Dalam politik, Sejarah Indonesia ini mencatat ada yg menang gilang gemilang setelah kalah.

SBY kalah dari hamzah haz saat pemilihan wapres, malah jadi presiden 2 periode. Jusuf Kala kalah jadi capres 2009, menang lagi jadi wapres 2014 bareng Jokowi. Setya novanto, tak jadi ketua DPR malah jadi Ketum golkar dan bisa balik jadi Ketua DPR. Ahok kalah Pilgub Bangka Belitung malah terpilih DPR dari Golkar dan menang jadi wagub DKI dari Gerindra bareng Jokowi. Anies dicopot jadi menteri malah menang jadi Gub DKI 2017.

Nah menarik melihat karir Ahok. Apakah akan mati ??? Saya haqul yakin nggak. Pak ahok dekat dg presiden, punya pengalaman menata birokrasi. Bisa jadi diangkat jadi Menteri Pendayagunaan aparatur negara. Buat nata birokrat se Indonesia.

Bila ini terjadi, lihatlah Ahok dan anies hanya bertukar tempat.
“Jangan banyak dipikirkan politik tu. Jalani saja” kata bang Hazrul saat saya tanya resep bisa jadi politisi lintas zaman.

Mungkin dalam bahasa anak muda sekarang, resep bang Hazrul ini bisa disingkat dg istilah JANGAN BAPER (bawa perasaan) he he he. (Catatan redaksi: Bahwa naskah ini diambil sebagaimana aslinya di laman FB Erma Suryani Ranik anggota DPR RI asal Kalimantan Barat).

Written by teraju

quick count

Jakarta Sambut Gubernur Baru: Anies Baswedan

IMG 20170420 070416 569

Pegiat UKM Terjun Payung Untan Diminati “Lapker” TNI/Polri