in ,

“Farewell Party for Irma and Sanne”

IMG 20181029 091711 950
Irma dan Sanne foto bersama relawan Binabud Chapter Pontianak

teraju.id, Poernama Valley – Empat bulan studi di Kota Pontianak, dua pelajar Belgia, Sanne dan Irma tak terasa sampai ke acara farewell party. Acara perpisahan itu bertempat di panggung kegiatan Binabud Chapter Pontianak, Poernama Agung VII, Minggu, 28/10/18 malam.

Kemeriahan “Farewell for Sanne and Irma” ini sudah terlihat dari kostum telok belanga yang dikenakannya. Klop dengan penampilan kesenian akustik angklung yang tampil cetar.

Febri, volunteer Binabud yang alumni Hubungan Internasional Fakultas Ekonomi Untan dengan gaya santri memulai acara dengan munajad doa. Sementara host Meiry Dintia Arini dan Rieke menuntun acara dengan serius tapi santai.

Sane dan Irma
Sane dan Irma

Nur Iskandar selaku Ketua Chapter di awal acara menyambut para undangan yang hadir, khususnya mitra sekolah Sanne dan Irma yakni SMAN 1 dan SMAN 4 berserta host-family-nya.

Begitupulaturut hadir pemuka masyarakat di kawasan Poernama Agung VII. Hadir para Ketua RT dan Ketua RW, di mana jumlah peserta yang hadir mencapai 75 orang.

Di tengah hidangan nasi kebuli serta singkong thai, Chapter Pontianak merasakan program hosting perdana ini berjalan sukses. Walaupun menurut Nuris–sapaan akrab Ketua Binabud Chapter Pontianak–penuh lika-liku yang tak jarang dibasahi linangan air mata.

“Dapat dibayangkan betapa besar rasa tanggung jawab semua pihak, baik Sanne dan Irma, pihak sekolah, pihak host-family, maupun relawan di Chapter Pontianak untuk membuat program pembelajaran kebudayaan ini sukses,” kata Nuris seraya menimpali di tahun 2019 Chapter Pontianak siap menerima peserta hosting baru sesuai kepercayaan Binabud Pusat.

Kika: Beng, Sane, Dhavi, Irma dan Imam: Pemberian cinderamata.
Kika: Beng, Sane, Dhavi, Irma dan Imam: Pemberian cinderamata.

Hal senada diungkapkan Koordinator Hosting, Dwi Syafriyanti. Menurutnya, lika-liku yang dijalani menjadi dinamika program. “Kita punya aturan nasional dan internasional sebagai rujukan. Ketika prosesnya dilalui dengan baik, termasuk bimbingan kakak-kakak di tingkat nasional, program hosting perdana di level pelajar SMA ini berjalan lancar.” Sebelumnya, menurut Dwi, pihaknya sudah terbiasa menjadi host bagi mahasiswa dari Jerman. Namun dinamika mahasiswa yang sudah dewasa, berbeda dengan pelajar yang masih remaja.

Sanne dan Irma di atas pentas mengakui hal itu. Begitupula pihak sekolah dan keluarga angkat mereka selama berada di Kota Pontianak. Kendati demikian, pihak sekolah maupun host-family merasakan manfaat yang besar dari program kolaborasi budaya ini. Masing-masing pihak merasa enggan untuk berpisah karena sudah seperti anggota keluarga sendiri. Begitupula program hosting mendatang, masing-masing pihak tertantang untuk kembali menerima kehadiran pelajar dari negara-negara asing.

Irma bersama host-family serta host-school. Keakraban sebagai sebuah keluarga berbeda negara: Indonesia-Belgia.
Irma bersama host-family serta host-school. Keakraban sebagai sebuah keluarga berbeda negara: Indonesia-Belgia.

Acara yang dimulai pada pukul 20.00 berakhir pada pukul 22.00. Panggung semarak dengan penyerahan bingkisan, pemutaran vidio dokumenter, sertifikat dan tentu saja bernyanyi serta foto bersama. (kan)

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

IMG 20181029 091516 140

Diplomasi Sepeda dan Segelas Kopi

WhatsApp Image 2018 10 30 at 05.22.32

Musuh Bersama di Perairan Indonesia-Malaysia: Perdagangan Manusia, Penyelundupan dan Invasi Nelayan Vietnam, Kamboja-China