in ,

Museum Kalimantan Barat Tempati Posisi 10 Museum Terbaik di Indonesia

IMG 20190909 130705 684

teraju.id – Museum Kalbar, Museum Kalimantan Barat didirikan pada tahun 1974, museum sendiri awalnya merupakan visi misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Kalimantan Barat sendiri berada dibawah naungan Direktorat Cagar Budaya.

Kepala UPT Museum Kalimantan Barat Kusmundari Tri Wati mengatakan “Museum Kalimantan Barat masuk kategori 10 Museum Terbaik dan berada dalam 5 besar Museum Terbaik, dengan diberi nilai tipe A yaitu amat baik, yang berarti pelayanan yang diberikan kepada publik cukup maksimal” ujar beliau saat ditemui pada hari jum’at, 6 september lalu di Museum Kalimantan Barat.

Beliau mengungkapkan tentang koleksi yang ada di museum, koleksi yang ada di museum sendiri yang sudah teregistrasi kurang lebih 4000 koleksi, untuk yang di main building ada sekitar 800 koleksi. Selain itu juga untuk di main building penataan dibuat sedemikian rupa agar mempermudah pengunjung dalam memahami informasi yang ada di museum tentang sejarah Kalimantan Barat.

Pengunjung di Museum Kalimantan Barat cukup melampaui museum yang ada di daerah lain, apalagi saat musim liburan tiba, “Musim liburan tiba, yang dari daerah semua kesini pakai bus, dari berbagai daerah banyak yang datang, dan satu lagi mall dekat dengan museum, walaupun dulu tidak ada mall tapi dengan adanya mall itu membantu menambah jumlah pengunjung museum, selain itu Museum Kalimantan Barat juga sudah terdaftar dalam city tour, jadi ini juga cukup membantu” ujar Beliau.

Selain dari lokal, yang datang dari mancanegara juga bervariasi, ada yang datang dengan tujuan meneliti sampai yang hanya ingin melihat – lihat, pihak Museum Kalimantan Barat berencana membuat ruang audio visual yang mana akan diisi dengan hal – hal yang berhubungan dengan koleksi di museum.

Tidak hanya dari lokal, tapi koleksi Museum Kalimantan Barat sudah menyentuh kancah Internasional, salah satunya adalah Rumah Sandong, Rumah Sandong memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan tulang – belulang masyarakat suku Dayak, dan Rumah Sandong dibawa ke Belgia untuk mengikuti pameran selama 3 bulan disana.

Kepala UPT Museum Kalimantan Barat memberi himbauan, “Ayo berkunjung ke museum, jangan hanya sekedar lewat, ayo kita rubah stigma kalau museum itu tempat menyimpan benda – benda mati tapi museum itu bisa menjadi tempat yang edukatif dan rekreatif bagi pemuda di Kalimantan Barat”
(Jeammy Rodjas)

Written by Jeammy Rodjas

balai bahasa1

Pemetaan Sastra Lisan Golik Upaya Balai Bahasa Kalbar Menyelamatkan Sastra Lisan

literasi2

Wisata Literasi Nasional 2019