in

Terkait Karhutla, 8 Orang Akan Diajukan ke Pengadilan

bmkg kalbar

TERAJU.ID, Supadio– Kabut asap tidak hanya memberi dampak negatif di pemukiman masyarakat, akses transportasi pun juga terganggu seperti halnya di dunia penerbangan. Hal ini menyulitkan para pilot dalam menerbangkan dan mendaratkan pesawat ke landasan sehingga tak heran bila terjadi delay atau penundaan penerbangan.

Beberapa hari terakhir, kabut asap menyelimuti Bandara Supadio Pontianak. Jarak pandang mendatar selama 7 hari belakangan ini menurun, pada tanggal 24 Agustus jarak terpendek 500 meter pada pukul 06:00 pagi.

“Kalo 500 meter sih sudah pendek, untuk di Supadio batas terpendeknya 900 meter dan penerbangan akan dibatalkan bila jarak pandang mendatar (visibility) berada di bawah 900 meter,” ujar Kasi Data dan Informasi BMKG, Sri Ningsih di Sungai Raya, Rabu (24/8).

Di tempat terpisah, Sutarmidji selaku Walikota Pontianak menyampaikan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) itu pembakaran lahan, bukan lahan terbakar, yang berarti disengaja. “Ini akibat dari kurangnya kesadaran pemilik lahan karena selama ini nda pernah ade sanksi, sekarang kite mulai sanksi. Kalo pembuka lahan itu karena dibakar untuk perumahan, maka saya tidak akan beri izin selama 3 tahun, lahan itu 3 tahun tidak boleh dibuat perumahan,” tegasnya.

“Kalo lahan itu untuk kegiatan laen, kite ade jugak peraturannye nanti. Sehingga nanti mereke juga dikenakan biaya untuk pemadaman lahan yang dibakar itu supaya kapok. Minimal akan kita kenakan tipiring dengan dende maksimal. Dende kan bise kena sampe 50 juta kalo die kena 20 juta aja yang bakar uda kapok die. Sudah ada 8 orang yang mau kita ajukan ke pengadilan,” pungkasnya.

Written by teraju

walikota kep teraju.id

Walikota Siapkan Piala Lomba Patriotisme dan Apresiasi Kelahiran Teraju.id

kebun multi fungsi

Kebun Multi Fungsi