teraju
teraju.id. Pontianak – Festival Cap Go Meh menjadi sebuah media pemersatu berbagai etnis yang ada di Kota Pontianak ditengah maraknya isu-isu SARA yang sedang melanda negeri ini. Di Kota Pontianak sendiri Festival Cap Go Meh menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan 2 minggu setelah Imlek. Festival Cap Go Meh tahun ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pemadam Kebakaran Swasta (APKS). Festival ini dilaksanakan di sekitar area Jalan Diponogoro dan Gajahmada.
Festival ini banyak mengandung nilai budaya diantaranya terjalin hubungan harmonis keberagaman antar etnis yang ada di pontianak. Memperkenalkan kuliner-kuliner yang ada di Kota Khatulistiwa lewat Stand-stand yang ada disekitar area. Memperkenalkan nilai-nilai budaya etnis cina kepada masyarakat dan masih banyak nilai terkandung lainnya.
“Saya bersyukur diadakannya Festival Cap Go Meh ini setiap tahunnya, hitung2 kote pontianak adelah nambah buat hiburan untuk masyarakatnye. Dan juga dengan adenye festival ini semakin menjaga persatuan etnis yang ade di kote kite ni. Semue suke yang bukan cine pun suke, macam festival meriam karbit gak, semue penduduk antusias meramaikannye” ujar Sasa (19th) mahasiswa untan.
Dengan adanya Festival-festival kebudayaan seperti ini hendaknya menjadi alat pemersatu bangsa bukan malah sebaliknya. Kita tidak perlu pecah hanya karena perbedaan. Karena bersama lebih indah, lebih sejahtera.(mahas)
