in ,

Hotel Neo Tanpa Lahan Parkir akan Berujung ke Meja Hijau

WhatsApp Image 2017 05 01 at 13.53.50

teraju.id, Pontianak  – Aksi pemasangan spanduk “Selamatkan SDN 01” tidak berhenti pada pemasangan spanduk dan petisi di website change.org. Tapi massa yang bersangkut paut dengan SDN 01 merelakan waktu, tenaga dan biaya membangun posko.

“Kami akan berada di posko mulai hari ini,” kata Joni di lokasi SDN 01, Senin, 1/5/17. Ia menunjukkan bahwa di dalam anggota warga peduli SDN 01 ada orang tua wali murid dan alumni. “Kami tidak mendapatkan sosialisasi apa-apa seperti kata Walikota di media massa bahwa orang tua wali murid sudah mendapatkan sosialisasi,” ungkap Syarif, salah seorang warga yang anak-anaknya bersekolah di SDN 01. ia mengaku masih buta dengan apa yang akan terjadi kepada anak-anaknya.

“Pedagang Kaki Lima yang tidak mempunyai izin digusur Pemkot. Ini ada hotel membangun tanpa lahan parkir, justru halaman sekolah yang digusur Pemkot demi kepentingan hotel. Bangkai benar,” ungkap Syarif emosional.

Di tempat yang sama, alumni SDN 01 yang juga advokat cum akademisi Fakultas Hukum UMP, Deni Amirudin termasuk yang merasa kecewa dengan sikap Pemkot yang tidak konsisten menegakkan hukum. “Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi perhotelan mestilah dilengkapi dengan perparkiran. Ini bisa terbit IMB tanpa lahan parkir. Aturan yang dibuat Pemkot sendiri ditabrak. Pasti ada main mata antara pengusaha dengan Walikota,” kata Deni menduga.

Deni mengetahui sikap Pemkot yang bersikukuh membangun gedung parkir di halaman SDN 01. “Lelang sudah muncul di E-Procurement Pemkot, tapi kami tetap melawan,” ungkapnya seraya akan membawa masalah ini ke meja hijau.

Untuk melangkah ke meja hijau, Deni berkoordinasi dengan keluarga besar SDN 01 yang tidak mendapatkan sosialisasi akan dikemanakan proses belajar mengajarnya. Begitupula dengan wakil-wakil rakyat yang kontra melalui hak kontrol mereka terhadap pemerintah. “Konon kepala sekolah sebenarnya juga tidak setuju,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Walikota Sutarmidji mengaku tidak ada pelanggaran hukum karena tata kota telah merencanakan pembangunan gedung parkir dalam rangka pengembangan kawasan. Adapun siswa-siswi SDN 01 akan diselamatkan ke sekolah terdekat dalam menunjang hak belajar-mengajarnya. Begitupula yang akan meneruskan ke SMP setelah tamat, mendapatkan prioritas ke SMP Negeri Kota Pontianak. Termasuk ke sekolah SMPN favorit.

Adapun pembangunan gedung parkir 6 tingkat di halaman SDN 01 diprediksi akan kembali modal dalam 5-6 tahun. Selanjutnya akan masuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) miliaran rupiah per tahun. Dan pihak sekolah atau pendidikan akan mendapatkan keuntungan pula dari kreasi “good-corporate-governance” tersebut. (Nuris)

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

IMG 20170501 133823 933

Solidaritas Warga Pontianak Peduli SDN 01 Segel Hotel Neo

WhatsApp Image 2017 05 01 at 14.02.32

Rumoh Aceh: Pelajaran untuk Rumah Adat Kalbar