teraju
teraju.id, Pontianak— Kapolda Kalbar Irjen Pol Musyafak mengingatkan kepada pejabat yang baru dilantik yaitu Karo SDM, Dir Reskrimsus dan Kasat Brimob Polda Kalbar, tentang kerawanan gangguan Kamtibmas di Perbatasan Indonesia-Malaysia.
Menurut Musyafak, selama ia menjabat sebagai Kapolda Kalbar sekitar enam bulan, pihaknya sudah menangkap 100 Kg lebih Sabhu-Sabhu dan puluhan ribu butir Happy 5.
“Sementara itu di daerah lain, Polda Banten juga membongkar penyelundupan 100 kg lebih sabhu-sabhu dari Malaysia. Polda Jateng menangkap Sabhu 67 Kg juga dari Malaysia dan Polda Metro Jaya menangkap Sabhu yang dimasukkan dalam keranjang pisang juga berasal dari Malaysia,” papar Kapolda pada acara serah terima pejabat baru di lantai dasar Polda Kalbar Selasa (6/12).
Adapun perwira yang mengalami mutasi ialah Karo SDM Polda Kalbar dari Kombes Pol Drs.Hery Maryadi kepada Kombes Pol Erthel Stephan SH S.Ik M.Si, Kasat Brimob Kombes Pol Hery Heryandi S. Ik kepada Kombes Pol H Agus Tri Heriyanto S.Ik dan Dir Reakrimsus Kombes Pol Wawan Munawar S. Ik M.Si kepada Kombes Pol Mashudi S.Ik SH.
Menurut Kapolda, tingginya intensitas kejahatan antar negara khususnya narkoba karena secara secara geografis Kalimantan memiliki wilayah perbatasan darat sepanjang 867 km, di mana sepanjang perbatasan tersebut terdapat 52 jalan setapak yang menghubungkan 30 Kampung di Malaysia.
Belum lagi wilayah perairan sepanjang 1.500 km yang berhubungan langsung dengan negara segitiga emas penghasil Narkotika terbaik dunia yakni Myanmar, Laos dan Thailand. Semuanya itu memberi kontribusi yang sangat signifikan terhadap gangguan kamtibmas di Indonesia khususnya Kalimantan Barat.
Oleh karenanya, untuk mencegah dan mengelimir kejahatan antar negara, perlu sinergitas instansional, fungsional maupun sinergitas polisional. Tanpa itu semua, polisi sulit untuk meraih keberhasilan yang spektakuler seperti yang ditunjukkan oleh Polres Kapuas Hulu bersama Bea dan Cukai dan Dandim Kapuas Hulu.
