in

Kesempatan di Kampung Halaman

IMG 20180626 155538 020

Oleh: Ambar

Saat menghabiskan libur lebaran Idul Fitri tahun ini, saya mendapatkan kesempatan langka di kampung halaman Dusun Sidodadi Desa Sepantai. Saat kami sekeluarga berlebaran ke rumah Sekretaris Desa Sepantai Pak Turi, banyak yang dibincangkan.

Perkembangan desa, akses yang masih sulit, plus minus kemudahan akses internet di desa dan banyak hal lain yang dibincangkan saat itu.

Hari berikutnya, Minggu Pak Turi yang kemudian bertandang ke rumah orang tua kami. Di ujung perbincangan kunjungan Pak Turi, beliau meminta kami memberi semangat pada anak muda Sepantai. Hal yang dititikberatkan beliau adalah semangat anak muda Sepantai dalam melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Kami sambut dengan suka cita ide luar biasa Pak Sekdes. Mulanya kami menjadwalkan pulang ke Pontianak hari Selasa. Tapi, berhubung kegiatan baru bisa dilaksanakan Selasa sore, kami undur hingga Rabu baru pulang Pontianak.

“Ini lebih dari sekedar memberi semangat pada anak muda tapi ini untuk masa depan kampung kita”, itu hasil diskusi saya dan suami.

Pada hari H pelaksanaan kegiatan, hari redup, hujan lebat. Saya sempat berpikir, apakah kegiatan akan benar-benar dilaksanakan? Dalam bayangan saya, tak banyak anak muda yang hadir. Karena cuaca buruk.

Posisi balai desa ada di dusun pesisir sungai. Agak jauh dari dusun kami Sidodadi. Jalan naik turun tanah kuning. Ciri khas tanah perkebunan sawit.
Ba’da Asar saya, suami dan adik ipar saya berangkat dengan mantel karena masih hujan saat itu. Saat kami sampai di balai desa, di luar dugaan. Teras balai desa sudah penuh. Bahkan hanya ada sedikit ruang untuk kami yang baru datang.

Lebih 40 anak muda yabg hadir hari itu. Mereka sudah memulai diskusi bersama Lukmanul Hakim dan Fitranto, anak muda Sidodadi yang sedang menempuh jejang pendidikan perguruan tinggi di STAN Jakarta dan Politeknik Sambas.
Saya angap ini kesempatan langka.

Karenasetelah sekian banyak lebaran yang kami lewati di kampung halaman Satai, ini kesempatan pertama. Ini langka karena anak muda kampung sebenarnya memang sangat membutuhkan pendampingan agar mereka mampu membuka gerbang cita-cita. Cita-cita yang harus digantung setinggi mungkin. Kelak akan muncul ahli akuntasi, ahli mesin, ahli pendidikan, ahli tafsir, ahli pertanian dari kampung, Deaa Sepantai. Dan ahli-ahli itu yang akan membangun desa kami. Tentu saja saya aminkan semua doa-doa itu.

Written by Ambaryani

Ambaryani, Pegawai Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya. Lulusan Program Studi Komunikasi STAIN Pontianak. Buku berjudul; 1. Pesona Kubu Raya 2. Kubu 360 adalah buku yang ditulisnya selama menjadi ASN Kabupaten Kubu Raya

IMG 20180618 092842 990

Satai Mendambakan Jembatan

IMG 20180627 030050 285

TPS 09 Sungai Bangkong Kota Pontianak Siap Gelar Pemilukada 2018