in ,

Kota Pontianak Dijaga Ketat 2.780 Aparat, Habib Rizieq Digantikan Kyai Lain

WhatsApp Image 2017 05 05 at 16.43.56

teraju.id, Pontianak- Rencana kedatangan imam besar Front Pembela Islam Habib Rizieq ke kota Mempawah disambut pengawalan ketat seiring protes keras yang dilancarkan organisasi masyarakat adat Dayak. Polisi dan TNI berjaga di lokasi strategis jalan, rumah adat, maupun rumah ibadah. Tak terkecuali pasar.

Dalam liputan teraju.id, Masjid Raya Mujahidin di saat khatib naik mimbar Jumat, 5/5/17 berlangsung normal. Tidak ada satupun nukilan khutbah yang menyerempet kata-kata kafir, melainkan teknis ibadah menyambut bulan suci Ramadhan kepada umat Islam. Demikian isi khutbah Ketua PW Muhammadiyah Kalbar, Pabali Musa.

Seusai shalat Jumat yang biasanya ada orasi sebagai bentuk dukungan kepada ulama, tak terdengar. Hal ini bertolak belakang dengan adanya seruan di sosial media yang mengajak umat berduyun-duyun ke Mujahidin dengan mengenakan pita kuning di lengan dan siap mengawal ulama dari FPI ke Mempawah setibanya di Bandara Soepadio. Seruan-seruan seperti ini di sosial media membuat keadaan terasa menegangkan. Seperti sudah mau perang.

WhatsApp Image 2017-05-05 at 16.43.54

Kendati demikian aparat tidak mau kecolongan. Penjagaan ketat tampak di pintu masuk masjid Mujahidin. Terlihat aparat TNI memegang senjata api laras panjang. Hal yang sama tampak dilakukan pula di Rumah Adat Dayak tak jauh dari Mujahidin, yakni di Jalan Letjen Soetoyo. Jaraknya kira-kira 500 meter. Tampak aparat TNI berjaga dengan senjata api di tangan.

Penjagaan mencolok terjadi di Pasar Flamboyan. Pasar ini adalah penggerak ekonomi utama kota, sekaligus grosir terbesar pangan. Selebihnya mobil Dalmas dipajang di Bundaran Untan.

Menurut Kapolres Kombes Pol Iwan Imam Soesilo, dalam mengamankan Kota Pontianak dan sekitarnya dari keresahan masyarakat akibat pro-kontra kehadiran pengurus FPI beberapa hari terakhir tidak tanggung-tanggung. 2.780 personel bersiaga di titik-titik yang berpotensi terjadinya konsentrasi massa.

Kapolres merinci dari 2.780 personil itu, masing-masing 1.480 polisi dan 1.300 TNI. Pengamanan paling utama tentu saja di Bandara Soepadio, di mana sebelumnya, juga pernah terjadi ketegangan di bandara akibat Pemuda Dayak menolak kehadiran FPI di Sintang–400 km dari Kota Pontianak.

Ketegangan di Kota Pontianak hari ini tampak kendor setelah Kapolres memastikan bahwa Habib Rizieq batal hadir ke Mempawah via Bandara Soepadio di Kubu Raya. Rizieq digantikan oleh kyai lainnya dalam kegiatan agama di Masjid Agung Alfalah, Kota Mempawah, 80 km dari Kota Pontianak. (Nuris)

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

WhatsApp Image 2017 05 05 at 09.52.44

“Jakarta Effect” di Kalbar “Tolak Rizieq”

bandara supadio aman

Pontianak Kondusif, Aparat Masih Berjaga