in ,

Mencari Damai untuk Duta Damai

WhatsApp Image 2019 11 19 at 15.45.56
Rembug peserta setelah terpilihnya ketua angkatan duta damai Kalbar tahun 2019. Hasil rembug terbentuk ikatan keluarga duta damai Kalbar tahun 2019. Ketua terpilih Rike Rahayu dari Polnep.

Oleh: Yusriadi

Rancangan kegiatan dan format pelaksanaan pemilihan Duta Damai Kalbar oleh Konsorsium Pusat Media Damai bekerja sama dengan FKPT Kalbar, Sabtu-Minggu ini benar-benar mengesankan..Inilah bentuk yang ideal untuk menyeleksi Duta Damai.

Bang Nur Iskandar sebagai aktor utama kegiatan memilih langkah unik ketika menyeleksi calon peserta. Syarat brain, beauty, … untuk sementara ditinggalkan. Bahkan selama proses penilaian, soal beauty tidak pernah disinggung pun. Tak ada acara lenggak lenggok. Begitu juga dengan brain–yang salah satu ukuran biasanya bahasa (Inggris), tidak dijadikan patokan. Penilaian lebih banyak diarahkan pada aspek behaviour.

WhatsApp Image 2019 11 19 at 15.47.42
Situasi diskusi di bawah pohon keminting KEP’s Agro, Ujung Serdam, Kubu Raya

“Kita pilih Duta Damai harus dimulai dari kepribadian,” katanya dalam pertemuan.

Kepribadian baik itu dilihat bagaimana dia berinteraksi dengan semua orang serta bagaimana dia menempatkan diri. Kepribadian dilihat dari bagaimana dia menerima dan diterima orang lain.

Duta Damai harus sosok yang sudah berdamai dengan diri sendiri. Sosok yang tahan semua medan dan situasi. Dia memiliki jiwa kepemimpinan, kreatif, dan berkomunikasi baik.

Tuntutan itu sejalan dengan kebutuhan lapangan. Seorang Duta Damai kelak akan mengkampanyekan pesan damai dan kebaikan kepada masyarakat Kalbar.

Dia akan dituntut untuk melakukan kerja-kerja sosial, berinteraksi dengan semua orang dan dengan berbagai pihak. Duta Damai dituntut mampu berbicara dan menulis, karena kemampuan itu akan sangat membantu tugasnya kelak. Dua kemampuan itu akan menjadi opsi dalam memilih pendekatan yang sesuai.

WhatsApp Image 2019 11 19 at 15.49.08
Ketika mereka tepar…tidur pun berlampar.

Karena itulah ketika proses pemilihan dilaksanakan aspek-aspek itu sangat ditekankan. Sejak awal peserta sudah menulis. Sejak proses seleksi mereka dipantau saat bersua dalam dinamika kelompok.

Bang Nur juga merancang mereka dikarantina di luar kota, di tempat terpencil. Lokasi yang membantu juri untuk melihat kemampuan peserta hidup dalam berbagai situasi.

Mereka diajak berdamai di bawah pohon. Mereka dipantau ketika tidur malam dan bangun pagi.

Malam Minggu ini pemenang utama dan pemenang untuk beberapa kategori pendamping disampaikan. Semoga hasilnya berbuah manis dan bermanfaat untuk Kalbar. (*)

Written by Yusriadi

Redaktur pada media online teraju.id dan dosen IAIN Pontianak. Direktur Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak. Lulusan Program Doktoral ATMA Universiti Kebangsaan Malaysia, pada bidang etnolinguistik.

IMG 20191119 111744 768

1st International Conference on Language, Education, and Social Sciences (ICLESS)

WhatsApp Image 2019 11 22 at 15.38.59

Memberi Keindahan Tepian Sungai Kapuas Dengan Menyertai Informasi