in

Menyajikan Cerita untuk Pembaca

IMG 20171219 150603 302

Oleh: Yusriadi

Bunyi kipas angin Regence menderu udara, menimbulkan irama teratur. Suara itu bertingkah dengan irama tekanan keyboard laptop beberapa anggota yang sedang menulis. Sesekali ada suara menyela, berisi pertanyaan untuk bahan tulisan yang dijawab singkat.

Ruangan Club Menulis, IAIN Pontianak, Selasa (19/12/2017) siang itu lain dari hari biasa. Jika hari biasa –termasuk saat pertemuan, suara anggota terdengar riuh, saat itu suara renyah tidak terdengar.

Anggota Club Menulis sedang praktik menulis feature. Feature adalah salah satu bentuk penyajian informasi dengan cara mengungkapkan sisi lembut sebuah informasi. Soft news, kata Jurnalis.

Mereka sedang menulis kisah kedatangan siswa dari Teluk Keramat, Sekura’, Sambas, hari sebelumnya (Senin, 18/12/2017). Kisah kunjungan tamu dari jauh ke Club Menulis ini menjadi bahan tulisan.

Tuti, Tijah, Novi, Saripaini, Amar, Fanin dan Zaenal sedang berpacu dengan waktu. Tuti dengan laptop Asus dan Saripaini dengan laptop Acer. Zainal, Novie dan Fanin mengetik dengan smartphone Samsung.

Sementara Amar, menggunakan merk lain.

“Snowmen.He he…”

Dia tertawa geli sambil mengangkat pennya, ketika ditanyakan merk fasilitasnya. Amar geli karena tidak menggunakan laptop atau henpon. Dia menggunakan tangan langsung.

Snowmanadalah merk pen yang digunakan.

Setelah itu, suasana kembali sunyi. Masing-masing fokus pada tulisannya. Hanya sesekali terdengar suara lain. Amar yang berdialog sendiri, atau Tijah yang mengeset cairan dari hidungnya. Dan Mita yang batuk-batuk dan mendehem.

“Ok, berhenti dahulu. Coba kita lihat paragraf pendahuluan. Kita lihat leadnya,” saya memecahkan suasana.

“Aghhh…” gumaman tak jelas terdengar. Gumam yang membayangkan rasa lega, atau bisa juga mengekspresikan ketidakpuasan.

Lalu, setiap orang membaca leadnya. Beberapa orang menulis dengan lead dialog, kutipan, gambaran suasana dan cerita prilaku. Dimulai dari saya untuk memicu, lalu Zainal yang ada di samping kanan, hingga keliling meja sampai Fanin di sebelah kiri, serta Mita dan Desi yang berada di kursi belakang.

Penceritaan yang dibuat peserta mampu membawa orang yang mendengarkan ikut merasakan suasana dan membayangkan peristiwa. Ada yang tertawa dan tersenyum, ada juga yang cengengesan dan masam karena jadi objek tulisan.

“Sekarang, lanjut, hingga bagian akhir.

Penutup,” saya memberi komando.

Menulis bagian ini tak kalah serunya. Semuanya kembali tekun. Masing-masing berusaha dan seperti berpacu dengan waktu. Hingga akhirnya satu demi satu tulisan diselesaikan. Satu demi satu anggota membaca karyanya.

Karya hari ini akan menjadi saksi dari suasana belajar menulis di ruangan Club. Sekalipun peristiwa sudah berganti mengikuti sirkulasi angin yang berhembus oleh putaran Regence.

Sekalipunsuasana sudah bertindan oleh hiruk pikuk kehidupan, dan kalimat-kalimat yang lama ditinggalkan berganti kalimat baru yang disusun oleh jemari-jemari yang lincah. (*)

Written by Yusriadi

Redaktur pada media online teraju.id dan dosen IAIN Pontianak. Direktur Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak. Lulusan Program Doktoral ATMA Universiti Kebangsaan Malaysia, pada bidang etnolinguistik.

WhatsApp Image 2017 12 19 at 12.12.04

Putih Abu-abu dari SMAN 3 Teluk Keramat, Sambas

IMG 20171219 183632 236

Melunasi Tagihan Tulisan