in

Pontianak Kondusif, Aparat Masih Berjaga

bandara supadio aman

teraju.id, Pontianak— Pasca peristiwa “pengusiran” Achmad Sobri Lubis dan Hidayat QB Taris untuk memenuhi undangan panitia isra dan mikraj di Masjid Al Falah-Mempawah di bandara Soepadio, pukul 20.00, Jumat, 5/5/17, ketegangan menyeruak.

Terjadi adu otot antara penjemput ulama dari Front Pembela Islam (FPI) dengan aparat keamanan. Namun situasi cepat kondusif sehingga penerbangan masuk (landing) maupun berangkat (take-off) lancar.

“Alhamdulillah kami dari Jakarta tidak mengalami delay,” kata MA Muhammadiyah yang landing dengan pesawat Lion terakhir sekira pukul 21.00. “Insiden pengusiran ulama di sini tak berpengaruh dengan schedule penerbangan,” ungkapnya.

Taksi menjemput penumpang dengan lancar. Penjemput pun duduk dengan rileks seperti tak ada masalah apa-apa di bandara satu jam sebelumnya.

Penceramah Achmad Sobri datang ke Pontianak menumpang pesawat Lion Air JT 716. Namun dengan pertimbangan keamanan wilayah, pihak Polresta Pontianak “dibackup” TNI, langsung menjemput di tangga pesawat, lalu memberikan penjelasan tentang kerawanan apabila keduanya meneruskan niat ke Mempawah, sekaligus memindahkan kedua ulama ke pesawat Citilink tujuan Jakarta. Kedua ulama ini mafhum adanya dan menerima untuk lanjut pulang ke Jakarta.

Menyaksikan hal itu, puluhan penjemput dengan baju dominan putih yang berada di depan pintu kedatangan merasa kecewa dengan kebijakan aparat, lalu berteriak sehingga membuat suasana menjadi gaduh. Bahkan adu otot dengan saling dorong.

Tetapi hal ini tidak berlangsung lama dan tidak ada kaca yang pecah. Demikian lantaran massa FPI telah dibekali nasihat untuk tidak mudah dibenturkan dengan aparat negara. Sebab, akan menjadi melebar masalahnya. Sebaliknya FPI telah mengembangkan nalar untuk berpikir sesuai aturan hukum.

Satu jam pasca insiden “pengusiran” yang nyaris sama dengan peristiwa hadirnya Tengku Zulkarnaen ke Bandara Soesilo yang berdekatan dengan aksi 212 beberapa bulan silam, bandara Soepadio benar-benar normal. Begitupula kerumunan massa di sejumlah lokasi, seperti Kampung Kapur dan Tanjung Raya pada pukul 23.00 sudah sepi. Kendati demikian aparat terus berjaga-jaga. Terutama mengantisipasi jika ada aksi sporadis yang di luar perkiraan sehingga dikawal.

aparat-berjaga
Aparat berjaga-jaga di halaman Hotel Garuda yang berdekatan dengan Jembatan Kapuas I. Penjagaan ekstra ketat juga dilakukan di sejumlah bangunan strategis. (FOTO: Nuris)

Penjagaan aparat sangat kentara di halaman Hotel Garuda karena berdekatan dengan Tol Kapuas 1. Juga di rumah adat Dayak, Jalan Soetoyo maupun rumah Radakng di Kota Baru.

Di tempat terpisah, kekecewaan yang dirasakan FPI akan disalurkan ke jalur hukum. Dimulai dengan rencana audiensi kepada Kapolda besok, Sabtu, 6/5/17. Dalam hal ini FPI–sesuai pernyataan Syarif Iskandar–untuk menanyakan kepada Kapolda, kenapa ulama mesti diusir. Hal sama disampaikan komponen pemuda Melayu, Agus Setiadi. Keduanya memilih jalur diplomasi sesuai kaidah Islam yang mengedepankan rahmat bagi lingkungan, dan dakwah secara arif serta bijaksana.

Pada pukul 23.00 kawasan Tugu Digulis memang dijaga aparat, tetapi remaja yang bermain scateboard pun tampak ceria. Hal senada tampak di Kampung Kapur di mana ada panggung hiburan rakyat, diikuti keceriaan penonton tanpa rasa gusar. Bahkan di Aula Teddy Kustari di kompleks bandara Soepadio sedang ada dekorasi dalam rangka hajatan resepsi pernikahan. Aktivitas masyarakat tidak terganggu dengan aksi pro-kontra kehadiran pengurus dan ulama berorganisasi FPI dengan tujuan dakwah ke Mempawah.

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

WhatsApp Image 2017 05 05 at 16.43.56

Kota Pontianak Dijaga Ketat 2.780 Aparat, Habib Rizieq Digantikan Kyai Lain

WhatsApp Image 2017 05 06 at 10.43.24

Masyarakat Antusias Kunjungi Pameran Ikan Hias