in ,

Ratusan Siswa SMPN 3 Pontianak Ikut Pelatihan Menulis Puisi

IMG 20171018 074452 415

teraju.id, Pontianak— Seratus Sembilan Puluh siswa mengikuti pelatihan menulis puisi yang diadakan Pustaka Rumah Aloy bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesa FKIP Untan, dan SMPN 3 Pontianak. Kegiatan yang bertema safari literasi itu diharapkan dapat menumbuhkembangkan budaya membaca dan menulis sejak dini.

“Budaya baca tulis sebenarnya harus ditanamkan sejak dini. Penanaman tersebut paling tidak dapat merangsang minat siswa dalam menulis dan membaca,” ungkap Mariyadi, Direktur Pelaksana Pustaka Rumah Aloy, saat diwawancarai di SMPN 3 Pontianak, 17—10–2017.

Menurut Mariyadi kegiatan membaca dan menulis mesti digaungkan dan terus digerakkan. Safari literasi ini merupakan satu di antara menggaungkan hawa literasi di Kalimantan Barat khususnya untuk siswa SMPN 3 Pontianak.

“Kita akan datangi SMA dan SMP se-Kota Pontianak untuk di ajak bekerja sama,” tegas Mariyadi.

Mariyadi mengatakan kegiatan ini akan rutin dilaksanakan. Pada tahun ini tim sukarelawan menargetkan SMP dan SMA di Pontianak. Menurutnya, rekayasa sosial tentang literasi harus dilaksanakan menyeluruh. Pelatihan menulis juga ada hasilnya. Dengan itu, pihak Pustaka Rumah Aloy menggratiskan acara pelatihan ini sampai pada proses penerbitannya. Hal tersebut agar anak-anak tidak takut untuk menulis dan menerbitkan buku.

“Untungnya kita memiliki sukarelawan yang secara rela datang ke sekolah-sekolah. Sukarelawan tersebut merupakan para penulis yang diajak langsung oleh tim kami,” ungkap Mariyadi.

Saat ditanya kemampuan pergerakan dalam jumlah besar, Mariyadi mengakui sangat terbantu oleh sukarelawan-sukarelawan yang tanpa dibayar memberikan materi di sekolah-sekolah. Selain itu, para sukarelawan juga sangat membantu dalam proses penerbitan buku.

“Kita sangat menyambut dengan baik. Sudah menjadi cita-cita saya, harus ada antologi puisi di sekolah,” ungkap Subhan, Kepala SMPN 3.

Menurut Subhan kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah menjadi program sekolah. Kedatangan Pustaka Rumah Aloy yang siap menerbitkan karya siswa ibarat pucuk dicinta ulam pun tiba. Dengan itu, target sekolah untuk membuat antologi puisi dapat tercapai.

“Sedikitnya kita ingin satu kumpulan puisi, satu kumpulan cerpen, dan satu buletin. Nah, kali ini dengan jumlah siswa yang tidak sedikit kita dapat 2 kumpulan,” ungkap Subhan.

Menurut Subhan, siswa harus dilatih menulis sejak dini. Nanti ia akan terbiasa saat telah lulus. Bisa jadi pelatihan ini kelak menjadi keahlian siswa dalam menulis puisi.

“Saya sangat kagum dan berharap pelatihan ini tidak sebatas ini saja,” ungkap Agus Wartiningsih, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Untan saat diwawancara di SMPN 3 Pontianak.

Menurut Agus, acara ini sangat positif. Apalagi acara perdananya diadakan di SMPN 3 Pontianak yang menjadi SMP idaman para siswa. Dampaknya akan luar biasa bagi perkembangan tulis-menulis di Pontianak. Untuk jenjang sekolah SMP, menyusun puisi dalam antologi, itu adalah luar biasa.

“Ini merupakan usaha pertama kita untuk mengembangkan bakat anak,” tambah Agus.

Menurut Agus, acara ini sangat membantu anak untuk mengembangkan bakat penulis yang sebenarnya telah ada. Saya yakin akan lahir beberapa penulis muda kerena fasilitas-fasiltas telah tesedia, baik itu dari sekolah, penerbit, dan kampus nantinya.

“Selama ini, pembelajaran bahasa Indonesia, kita hanya melihat karya orang lain. Setidaknya, dalam acara ini kita belajar membuat. Maka dari itu, akan kita gaungkan kegiatan ini ke arah lebih baik,” tegas Agus Wartiningsih. (Dedi Ari)

Written by teraju

IMG 20171018 054920 554

Pemetaan 6 Binua Diapresiasi Bupati Landak

fkpt kalbar radikalisme

Kalbar Garis Merah