in ,

Tiga Jurnalis “teraju.id” Meliput Sail Selat Karimata

IMG 20161015 072243 593

Tiga jurnalis media online “teraju.id” bergerak dari Kota Pontianak untuk tujuan Sukadana, ibukota dari Kabupaten Kayong Utara sejak 13/10/16–dua hari sebelum hari akbar–pembukaan oleh Presiden RI Joko Widodo. Tiga jurnalis itu masing-masing Amirul Hakki, Guntur dan Deki. Ketiganya adalah jurnalis pioner di media yang baru lahir pada 16/8/16 di Kota Pontianak ini.

Rencana meliput Sail Selat Karimata sudah ada sejak awal media ini dilaunching. Kenapa? Sebab, Sail Karimata adalah event besar berskala internasional. Oleh karena itu amat sangat layak mendapatkan porsi lebih daripada sekedar berita. Ia mesti dilihat secara seutuhnya. Mulai dari yang formal maupun nonformal. Mulai dari yang serius sampai “duarius” ataupun yang ringan-ringan. Semuanya disajikan dengan standar jurnalisme yang akurat, balance (berimbang) dan fair alias jujur. Dan pemberitaan itu pun berlangsung sejak persiapan, keberangkatan hingga saat tiba di medan laga.

Pemberitaan awal dimulai dari Kota Pontianak. Khususnya persiapan keamanan dari pihak Polri dan TNI. Lebih lanjut di Telok Batang. Media online “teraju.id” melaporkan betapa meriahnya pelabuhan tersebut ketika didatangi Naga Langit yang panjangnya 150 meter. Warga pun menyemut. Bahwa event Sail Karimata adalah hiburan panjang tersendiri yang belum tentu terulang kembali dalam seabad lamanya di Karimata apalagi Sukadana dan tetangga terdekatnya Ketapang.
Tiga jurnalis “teraju.id” berangkat dari Pontianak menggunakan jalur air. Mereka naik kapal. Oleh karena itu tempat ketibaan di Telok Batang. Telok Batang masih jauh dari Sukadana. Masih dibutuhkan perjalanan darat sekitar 1 jam lamanya. Ketiga jurnalis “teraju.id” dijemput oleh mitra dengan kendaraan roda empat. Dan selanjutnya liputan pun berkembang sepanjang perjalanan.

Bagi “teraju.id” mementum Sail Karimata adalah liputan sekaligus ekspedisi perdana. Dan ketiga jurnalis ini beruntung bisa berinteraksi dengan banyak narasumber, baik lokal, nasional, dan internasional. Tak terkecuali para jurnalis lokal, nasional dan internasional pula. Apalagi ketiganya masih tergolong muda, sehingga sejak dini menabung banyak pengalaman. Kelak pengalaman ini menjadi guru yang paling baik dalam menimpa ilmu jurnalistik. Experience is the best teacher. Pengalaman itu jauh lebih baik ketimbang buku-buku dalam kurikulum jurnalistik. Kenapa? Karena “applied science”. Bahkan sudah masuk wilayah “art and science”.
Sebagai bentuk formalitas bekerja di lapangan, jurnalis “teraju.id” dibekali ID-Card “kartu pers”. Ini pertanda bahwa eksistensi mereka legal. Juga dibekali dengan surat tugas. Dan di lapangan, kartu liputan khusus pun didapatkan dari Panitia Sail Selat Karimata.

Kepada pembaca setia “teraju.id” diucapkan banyak terimakasih karena turut mengikuti perkembangan Sail Karimata dari “teraju.id” dengan pernak-perniknya. Dan apresiasi itu relatif cukup tinggi karena setiap naskah yang “online” dikunjungi ratusan pembaca. Terimakasih telah mengunjungi event besar–akbar–Sail Selat Karimata bersama kami. Media Online “teraju.id”. Bersama “teraju” kita melaju. Bersama “teraju” kita menjadi sama-sama tahu, mau dan mampu, sehingga kita kuasa mengambil keputusan yang bermutu. *

img_20161015_072332_133

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

IMG 20161014 214849 857

120 Stan Meriahkan Pameran Sail Selat Karimata, WNA Pun Berdatangan

IMG 20161015 092451 369

Pengunjung Membludak Walaupun Hujan Gerimis Membasahi Sail Karimata