in

Beras Cemani

WhatsApp Image 2018 02 07 at 19.11.17

Oleh: Ambaryani

Saya dengar istilah beras cemani minggu lalu. Saat hari Jum’at, kami ada kegiatan di Olak-Olak Kubu. Selama ini saya hanya tahu istilah beras hitam. Tak tahu kalau ada namanya tersendiri. Beras cemani.

Begitu dengar istilah cemani, saya langsung teringat dengan sebutan ayam cemani. Ayam cemani, ayam yang bulunya benar-benar hitam, tidak ada belang warna lain. Hiam legam.

Ayam ini biasanya digunakan sebagai sesaji. Dan susah untuk didapat. Begitu juga dengan beras cemani. Susah didapat. Hari ini, saya mencoba mencari beras cemani di Teluk Nangka.

Saya tanya tetangga sebelah rumah yang sedang panen padi. Banyak padinya. Belasan karung. Tapi, ternyata tak ada beras yang saya cari.

Bahkan Ibu yang logat bicaranya masih medok bahasa Madura ini tak tahu istilah beras cemani atau beras hitam. Dia tahunya hanya pulut hitam. Tau tahu ada beras hitam.

“Tak ade…Bu. Kalau beras hitam orang sinik tak ade nanamnye”, kata Ibu itu.

Saya berencana mencari lagi besok lusa. Siapa tahu, di Teluk Nangka ada yang menanamnya. Sebenarnya Buk Mardi di Olak-Olak ada menanam padi cemani. Hanya saja belum dipanen.

Kalau padinya saja belum dipanen, tentulah masih panjang prosesnya hingga jadi beras cemani. Sambil menunggu masa panen padi Olak-Olak, saya coba-coba tanya petani yang sudah mulai menjemur dan menggiling padi di Teluk Nangka.

Selain beras cemani, ada juga beras merah. Beras merah yang disebut beras dadu oleh orang Segedong. Kami pernah pesan dulu, lewat Nurhasanah. Tetangganya ada yang panen beras dadu.

Sama persis, beras merah Olak-Olak dan beras dadu Segedong. Tekstur, warna, tak ada beda sedikitpun. Hanya beda penyebutan. Beras jenis ini banyak dipasarkan di market-market. Hanya saja, beras pabrikan dengan beras kampung lain rasanya. Beras kampung masih fresh dari ladang. Langsung digiling, tanpa pengawet dan bahan tambahan lain. Lebih aman. Begitu pertimbangannya, kenapa saya mencari beras cemani di kampung.

Written by Ambaryani

Ambaryani, Pegawai Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya. Lulusan Program Studi Komunikasi STAIN Pontianak. Buku berjudul; 1. Pesona Kubu Raya 2. Kubu 360 adalah buku yang ditulisnya selama menjadi ASN Kabupaten Kubu Raya

WhatsApp Image 2018 02 07 at 11.05.02

“Disruption”

muslimah1

Perempuan Melayu Terakhir