in

Buku ke-2 di Awal Tahun

buku2

Oleh: Ambaryani

Semangat menjadi bagian literasi Kalbar seperti pucuk pakis yang mengerecup di musim hujan. Terus tumbuh. Semangat itu kemudian mengalir juga di group teman-teman yang dulunya bersama merintis ilmu menulis di kampus.

Ya, kami yang dulu tergabung di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kampus STAIN Pontianak yang beralih menjadi IAIN Pontianak, memiliki group WA. Meskipun tak semua, tapi, pengurus inti hampir lengkap di sana.

Mulanya, saya iseng. Saat saya plus suami kebetulan jaga stand buku Club Menulis IAIN di Kalbar Book Fair tahun lalu. Ada terpajang buku kumpulan tulisan saya dan teman-teman club menulis angkatan pertama. Saya foto bukunya, dan kemudian foto itu saya share ke group Crew LPM.

Ada yang merespon foto yang saya share saat itu. Lupa siapa yang pertama kali merespon. Awalnya hanya guyonan, yang mengatakan buku itu hasil karya generasi zaman old. Kemudian ada yang lain menyampuk.

“Cemane kalau kite buat buku yang zaman now?”

Begitu muncul respon tersebut, saya senyum. Alhamdulillah… ada respon. Ini pertanda semangat teman-teman selama ini masih ada. Hanya saja, tersimpan, atau bahkan mati suri. Tentu saja saya senang. Ada kesempatan bisa berkarya bersama lagi.

Kemudian kami rancang semuanya, dan mufakat. Akan ada 1 buku bersama di awal tahun 2018. Memilih awal tahun dengan berbagai pertimbangan, kesibukan teman-teman dengan beban kerja akhir tahun yang menumpuk dan banyak lagi pertimbangan lain.

1 hingga 2 bulan berlalu. Tak ada tanda-tanda teman-teman menunaikan janji awal, Siap menulis. Bahkan terkesan menghilang tanpa kabar setelah mendeklarasikan siap menulis. Padahal, kesempatan bisa melaunching buku bersama penulis lain sudah di depan mata.

Berbagai cara kami lakukan. Bahkan terkesan mendateline teman-teman.

Situasi ini membuat saya seakan ada di ruang redaksi LPM dulu. Bersama Hardianti, Dian Kartika Sari, Hanisa Agustin, Marisa, Erika, Ninda, Meli, Romi, dan teman-teman LPM lain. Di kepala seakan tumbuh tanduk kalau pada batas waktu yang sudah ditentukan, tapi teman-teman belum juga siap dengan tulisan yang seharusnya distorkan.
Mungkin juga ada yang dongkol dengan hal ini. Sudah emak-emak, masih dibuat macam wartawan kampus yang belum nyetor berita. Maaf ya teman-teman. Tapi, begitulah. Bukan hal mudah menjaga semangat menulis yang sudah ada. Apa lagi dengan berbagai kesibukan kerja dan rumah tangga. Tentu terasa berat jika tidak bertekad kuat.
Tapi, semuanya menjadi pilihan pribadi masing-masing. Terus berjalan bersama, jalan di tempat atau bahkan berhenti di tengah jalan dan berputar haluan. Gugur sebelum bertempur.

Setelah melalui berbagai macam situasi di group, endingnya, buku tetap akan diselesaikan. Teman-teman yang pada awalnya senyap, tiba-tiba terbangun dan berlari mengejar ketertingalan. Bismillah, semoga semuanya berjalan lancar hingga Senin mendatang. Dan hadirlah buku kompilasi, tulisan bersama. Buku yang menjadi pelepas rindu, mengarap buku dengan teman-teman lama. Jikapun kelak akan lahir buku bersama lagi, semoga kami sudah move on dari kebiasaan lama. Kebiasaan saat masih bersama di LPM, menggarap WARTA Kampus. Amin…

Written by Ambaryani

Ambaryani, Pegawai Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya. Lulusan Program Studi Komunikasi STAIN Pontianak. Buku berjudul; 1. Pesona Kubu Raya 2. Kubu 360 adalah buku yang ditulisnya selama menjadi ASN Kabupaten Kubu Raya

IMG 20180124 191335 028

Rindu Kampung

desa tua

Hantu Kruakan