in

Ketika Leon Bilang “Abang Dah Kerje Dek”

WhatsApp Image 2018 03 13 at 20.56.15

Oleh : Khatijah

Mahasiswa Hamburg Univercitat datang ke Club Menulis IAIN PontianaK, Selasa (13/3/18). Kedatangan ini adalah untuk yang kedua kalinya, setelah pada Agustus 2017 lalu.

Mahasiswa yang datang kali ini, Leon dan Carina. Mahasiswa dari Jurusan Asia Tenggara dan Asia Timur ini berkunjung ke Club Menulis bersama Pak Nur Iskandar beserta Bu Dwi.

Hal ini membuat bangga dan menyenangkan bagi anggota Club Menulis. Bagi kami ini bukti nyata bahwa Club Menulis penting dan menarik..

Sekitar pukul 9 pagi. Setelah perkenalan dilanjutkan tanya jawab. Kami berbagi pengalaman menulis.
Tawa pecah dengan seketika ketika mendengar Leon mencoba berbahasa Melayu Pontianak. Kalimat yang dilontarkannya sangat sesuai dengan keadaan ketika itu. Bagaimana tidak ketika Bu Dwi bertanya kepadanya kalimat apa yang sudah dia serap, saat itu kami terdiam menunggu apa yang akan diucapkannya, suasana hening menunggu jawabannya.

“Ngape ni?” ujarnya.

Kalimat pertama yang dikeluarkannya. Kami terdiam karena memang kurang jelas. Lalu Bu Dwi bertanya lagi. Meminta kalimat yang lain.

“Kaati kaulah,” lanjutnya.

Tawa kami pecah. Jawabannya seperti mengacuhkan pertanyaan Bu Dwi. Melihat kami tertawa, Leon sepertinya bingung dan bertanya lagi kepada Bu Dwi, apakah kalimat yang baru diucapkannya kurang pantas untuk diucapkan. Bu Dwi menjawab, tidak.

“Apa lagi?” tanya Bu Dwi setelah suara tawa yang seakan memecahkan ruangan mulai reda.

“Abang udah kerje, Dek”. Kalimat ini semakin membuat ruangan penuh dengan suara tawa, kurasa yang mengajarinya orang yang selalu mengikuti zaman, apalagi setelah mendengar Leon mengucapkan terima kasih ke Tuti Alawiyah yang memberinya buku.

“Terima kasih belonggok,” ujarnya.

Kami mengerti maksudnya. Hanya Bang Untung memprotesi penggunaan kata “Belonggok” pada terima kasih.

“Belonggok itu untuk benda yang bertumpuk-tumpuk, kalau terima kasih cocoknya hanya banyak,” ujar Bang Untung.

Kejadian itu menyadarkan saya bahwa betapa pentingnya bahasa, betapa harus diperhatikannya penempatan penggunaannya.

Bahasa adalah alat komunikasi manusia, alat yang sebab dan akibatnya sangat patal jika disalahgunakan dan salah artikan. Siapa yang tidak tertarik dengan bahasa asing, alat penghubung antar manusia dengan manusia lain, mengetahui atau menguasai bahasa orang lain bisa menambah wawasan dan menjadikan tali silaturahim semakin erat. Untuk belajar bahasa harus lebih teliti memilih siapa yang mengajarkan, karena kekeliruan tidak akan sampai pada kita jika kita mendapatkannya pada orang yang keliru.

Pontianak, 13 Maret 2018

Written by teraju

WhatsApp Image 2018 03 13 at 20.55.10

Abang dari Jerman itu, Bernama Leon

merdeka walk

Membuka Gerbang Merdeka