in

Komunikasikan Wakaf Produktif Via Pantun

komunikasi wakaf


Oleh: Nur Iskandar

Wakaf adalah instrumen peradaban Islam yang egaliter dan paling menyatukan umat manusia karena dampaknya menyeluruh. Wakaf merangkul bukan memukul. Wakaf cari kasih, bukan cari selisih.

Wakaf energi positif menyatukan bangsa. Bahkan menyatukan umat manusia dengan bumi subur-lestari tak habis dijual beli.

Misalnya wakaf tanah yang didedikasikan bagi buka lapak pasar. Maka siapapun bisa buka lapak dengan interaksi balas jasa perdagangan mencakup pedagang dan pembeli. Tak soal dengan multietnis dan agama yang pluralis. Sifat menebar kasih-sayang bagi lingkungan sangat kentara sekali. Wajarlah Nabi bersabda, “Tidaklah putus amal ibadah anak cucu Adam kecuali tiga perkara. Sedekah jariyah (wakaf). Ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.” Inilah yang didengung-dengungkan sebagai nyawa boleh putus pahala mengalir terus. Jiwa boleh hilang, kebaikan terus berkembang. Wakaf adalah etos kejuangan cerdas dunia sampai akhirat. Visioner sekali.

Masalahnya bagaimana kita menghadirkan peradaban adiluhung wakaf ini di Nusantara dengan 4.2 miliar meter persegi tanahnya? Bagaimana wakaf itu tidak hanya menjadi kuburan, mesjid dan madrasah saja, tetapi jauh lebih produktif terintegratif dengan 3M tersebut tadi? Perlu komunikasi. Perlu jembatan bahasa.

Bahasa soPAN dan sanTUN itu ada di jiwa masyarakat kita, rakyat kita. Yakni PANTUN.
Untuk itulah Bidang Wakaf Produktif Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Kalimantan Barat dalam Konsorsium Tawaf Indonesia (Tentara Wakaf Produktif) Indonesia menerabas lewat Serumpun Berpantun. Wakaf menjadi tema sentral dan memiliki satu slot khusus sekaligus Warisan Budaya Tak Benda ke badan Perserikatan Bangsa-Bangsa WBTB (PBB). Tawaf Indonesia bekerjasama Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Indonesia serta Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) didukung Pemkot dan Pemrov Kalbar.

Senyampang pantun tidak hanya di Nusantara (Indonesia) tetapi juga dilantunkan di Semenanjung Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Brunei Darul Salam. Wakaf menjembatani umat manusia lintas negara.

Webinar akan diselenggarakan Bidang Wakaf Produktif BWI Kalbar melibatkan BWI seluruh Indonesia sebagai peserta. Juga BWI Pusat sebagai undangan dan turut memberikan sepatah dua patah kata. Tak terkecuali mitra di Kementerian Agama khususnya pegiat pantun dalam berdakwah. Ada ribuan juru dakwah yang sudah familiar dengan pantun.

Pantun-pantun itu didaftar ke WA 08125710225. Pantun terbaik tentang sejarah wakaf, manajemen perwakafan produktif hingga debut wakaf uang terkini akan dibukukan. Juga akan ‘dilempar’ ke website BWI sehingga bisa dikutip bawa berdakwah atau sosialisasi yang ringan di telinga publik dan masuk ke relung jiwa umat, lalu mereka ringan berwakaf yang menggaransi pahala dunia akhirat. Pun wakaf saat ini tidak monopoli orang-orang kaya yang bisa berderma lewat tanah yang luas, tetapi bisa dengan wakaf tunai dan wakaf uang. Bahkan bisa wakaf hak kekayaan intelektual seperti produksi literasi wakaf via pantun yang telah diciptakan dengan sopan dan santun. Literasi Wakaf Produktif–Wakaf Produktif Literasi bernunasa pantun. Sopan-santun.

Webinar akan dilakukan pada Sabtu, 12/12/20 pukul 08.00-10.00. Dua jam saja. Dua jam mewakafkan waktu untuk pertumbuhan adab komunukisasi wakaf yang diliputi semangat nada dan dakwah yang sopan dan santun lagi sastrawi, sesuatu yang hilang dewasa ini sehingga jagad media ruang dan luar ruang dipenuhi caci maki serta hoaks alias kabar bohong–kabar fitnah. Padahal fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Sifat berbohong sangatlah dibecikan seluruh agama. Sementara wakaf perlu dibina dengan adab dan tamadun pantun menyatukan Nusantara. Fresh. Segar. Indah. Menghibur. Sastwai.Surgawi. Pantun Wakaf menyatukan potensi membela negara.

Membangun marwah umat manusia yang adil dan sejahtera. Sejahtera dunia akhiratnya. Digaransi Rasulullah dengan nyawa boleh putus, pahala mengalir terus. Ayok daftarkan diri dan pantun Anda ke WA 08125710225. Anda akan diundang via zoom meeting giat seru berbalas pantun yang ceria. So seru punyalah.

//Hari ini 9 Desember// Seluruh Indonesia libur nasional-Pilkada// Jika NKRI mau super// Wakaf produktiflah jawabannya//

Sebait pantun lagi untuk menutup artikel ini.

//Pantun nasihat menjadi nubuwat// Pesan keramat para leluhur// Jika NKRI mau kuat dan selamat// Hendaklah berwakaf dan banyak-banyaklah bersyukur//

Tuhan berfirman, “Barangsiapa yang banyak bersyukur akan Aku tambahkan nikmat-Ku kepadanya. Barangsiapa yang kufur nikmat, awas kiamat, azab-Ku amatlah pedih.” (Penulis adalah Pegiat Wakaf Literasi-Literasi Wakaf. Anggota BWI Kalbar Bidang Wakaf Produktif. CP-WA 08125710225)

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

IMG 20201208 WA0087

BNPT Kerjasama UNUSIA Bedah Buku Mantan Napi Teroris

news sabah times

Cerita Mereka yang Kehilangan Pekerjaan