in

“Nilai & Harga”

chandra kirana

Oleh: Chandra Kirana

Kisah seorang Kakek yang berusia 89 tahun dan cucunya yang mendampinginya selama ini dan ketika sang Kakek merasa bahwa hidupnya tidak lama lagi,kemudian sang Kakek mengambil sebuah kotak kayu usang yang masih terawat baik sehingga walau usang namun masih tampak bagus.

“Cucuku……,kaca mata milikku ini merupakan peninggalan dari kakek buyutku secara turun temurun, usianya mungkin sudah lebih dari 150 tahun”.

“Sebelum Opa meninggal,opa ingin kacamata ini diwariskan kepadamu,namun opa ingin kamu bawa kacamata ini ke toko kacamata tanyakan kalau kamu mau jual dan mereka bersedia bayar berapa sama kamu.

Si Cucupun pergi ketoko kaca mata(Optik) disebuah mall terdekat disekitar rumah mereka dan tidak lama kemudian kembali kepada sang Kakek lalu berkata :
“Pemilik toko kacamata itu bilang bahwa toko kaca mata menolak membeli “kata pemilik toko kaca mata, “kaca mata ini sudah tua dan tidak ada yang mau”.

Sang Opa tersenyum……kemudian berkata lagi pada cucunya..”Coba kamu bawa ke tempat orang yang jual beli barang bekas dipasar loak”.

Setelah itu sang Cucu membawa kembali kacamata tua tersebut dan menyampaikan pada sang Kakek “Opa….kata tukang loaknya ini harganya cuma 900rb,dan belum tentu bisa dijual lagi”.

Sang kakek tidak terlihat kecewa dan kembali tersenyum sang kakek berkata:
“Cu…. sekarang coba bawa kacamata ini ke toko yang jual-beli barang-barang antik dan tanyakan berapa harganya,kalau kamu ingin jual pada mereka.”

Si Cucupun kembali pergi lalu kembali dan berkata pada kakeknya sambil berkata:
“Opa….Pemilik toko bilang, harga kacamata tua ini berani mereka beli dengan harga Rp.150.000.000,-(Seratus Lima puluh Juta Rupiah)”.

Kali ini sang Kakek tampak sangat senang,namun kemudian sang kakek kembali berkata:
“Cucuku….coba kamu bawa kacamata ini ke museum dan sampaikan bahwa kamu ingin menjual kaca mata tua ini pada museum”.

Si Cucu kembali pergi memenuhi permintaan sang Kakek kemuseum,setelah hampir seharian baru kembali dan berkata pada sang Kakek:
“Opa….setelah pihak museum meneliti dan Mereka mendatangkan ahli barang-barang bersejarah/arkeolog untuk memperkirakan usia dan harga kacamata ini, lalu pihak museum mengatakan mereka bersedia membeli kaca mata ini seharga Rp.25.000.000.000,-“

Wajah sang Kakek tampak tersenyum penuh kebahagiaan,dan sang Kakek berkata:

“Cucuku, pelajaran terakhir dari kakek untuk kamu sudah selesai,dan kamu harus tahu…. bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan dan ditempat yang tepat”.

“Oleh karena itu, jangan pernah kamu tinggal pada lingkungan dan tempat yang salah lalu marah karena merasa tidak ada yang menghargaimu”.

“Karena mereka yang mengetahui nilai kamu akan selalu menghargaimu dengan penghargaan nilai yang layak”.

“Maka jangan pernah bergaul ditempat tidak layak untukmu”.

“Seseorang tidak dihargai bukan karena tidak berguna,namun terkadang lingkungan sekitarnya tidak mengenalnya”.

“Namun ada juga orang terlihat sangat dihargai dan dipuja-puji,namun belum tentu juga demikian yang terlihat,terkadang saat dia dipuji tujuannya hanya untuk dimanfaatkan melalui puji-pujian tersebut”.

“Akan tetapi sebuah nilai penghargaan baru akan didapatkan,bilamana kamu berada ditempat yang tepat diantara orang-orang yang tidak memiliki kepentingan terhadap anda dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan Mereka”.

“Sebab selama kamu berguna untuk dimanfaatkan oleh orang-orang tersebut,kamu akan dipuji dan disanjang-sanjung setinggi langit,dan disaat kamu tidak lagi memenuhi apa yang mereka inginkan,mereka akan menganggap kamu adalah penghianat,penghalang dan perusak rencana mereka”.

“Dengan demikian,kamu akan dibenci,dimusuhi,dicaci-maki dan difitnah dengan berbagai cara agar kamu jatuh,dan dihancurkan oleh mereka”.

“Karena itu dalam membantu dan menolong orang dengan kebaikan kamu yang tulus,belum tentu akan dapat balasan setimpal dengan kebaikan kamu pada orang yang dibantu”.

“Terkadang bahkan perbuatan baik,justeru terbalas dengan hal-hal yang sangat tidak menyenangkan alias sakit hati dan dipermalukan”.

“Namun jangan pernah berhenti untuk bertahan didalam kebenaran,walaupun kamu sendirian dan akan terbakar oleh api kebencian dari orang-orang yang tidak menyukai nilai-nilai kebenaran yang kamu jaga dan kamu yakini”.

(By.Chandra Kirana) https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2687394964656272&id=413647065364418

Written by teraju.id

turiman

Pernyataan Hatta Sangat Tegas tentang Sultan Hamid II

Hamka Siregar

In Memoriam Hamka Siregar