in

Pak Ngah

WhatsApp Image 2018 03 22 at 10.07.36

Oleh: Ambaryani

Pagi kemarin saya berangkat bersamaan dengan Anggi teman sekantor. Kami sudah janjian sejak malam, sebab kunci motor Anggi hilang sejak Selasa pagi.

“Kak, besok pagi Anggi numpang ye ke kantor?” Anggi mengirim pesan Wa.

“Ok, besok pagi dijemput on time.”

Dan benar, paginya Anggi sudah menunggu saya di depan rumah, dengan raut muka… Saya menebak, ini sebab kunci motor.

“Ntah kemane jak kunci motor ni, orang serumah dah bantu carik, belum gak dapat,” kata Anggi saat saya jemput.

“Mang Anggi tarok mana?”, tanya saya.

“Di tangan Kak, Selase pagi tu, Anggi buka jendela depan, lalu tak ada kunci tu. Rase si tejatok bawah jendele, tapi orang serumah dah nyari e tak dapat”.

Si Anggi masih panjang lebar bercerita prihal pencarian kunci yang belum kunjung ditemukan. Neneknya sampai tepincang-pincang tercucuk duri, sepupunya Upi sampai bengkak matanya digigit binatang saat masuknke kolong rumah, kening tantenya tecucuk duri jeruk di samping rumahnya.

“Banyak dose Anggi dengan orang rumah tegal kunci ni”, kata Anggi sambil ketawa.
Saat sampai di Parit Rimba, Anggi mengajak saya mampir di rumah salah satu warga yang dipanggilnya Pak Ngah. Katanya, dia mau minta bantu soal kuncinya yang hilang.

Awalnya saya pikir, Pak Ngah ahli duplikat kunci. Karena memang Anggi tak menjelaskan secara rinci maksud dan tujuan ke rumah Pak Ngah.

Tak lama, Pak Ngah keluar dengan sebilah pisau dapur yang di atasnya sudah ada 4 potongan kunyit. Di dua sisi kunyit itu sudah diberi tanda silang dan tulisan dari kapur. Tulisannya tak jelas.

Kemudian Pak Ngah menanyakan nama orang tua Anggi. Setelah itu, komat-kamit di atas kunyit tadi, lalu kunyit-kunyit iti dilambungkan ke atas hingga jatuh ke lantai. Begitu dilakukan berkali-kali. Lebih 10 kali.

“Kunci ni tak ilang, cume salah narok. Maseh ade dalam rumah. Cobe carik agik jak dalam rumah!” Kata Pak Ngah pada Anggi.

Rupanya, Pak Ngah ahli terawang menerawang. Saya salah kira. Pikir saya ahli duplikat kunci. Salah kaprah. Alasan Anggi bertanya pada Pak Ngah, dulu datoknya juga pernah kehilangan sesuatu di posisi yang sama dengan hilangnya kunci motornya sekarang. Tapi entlah, Waallahhu’alambissowaf.

Written by Ambaryani

Ambaryani, Pegawai Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya. Lulusan Program Studi Komunikasi STAIN Pontianak. Buku berjudul; 1. Pesona Kubu Raya 2. Kubu 360 adalah buku yang ditulisnya selama menjadi ASN Kabupaten Kubu Raya

images45

Sekek, Pelit, dan Masin

WhatsApp Image 2018 03 22 at 16.59.21

Perpustakaan IAIN Pontianak, Terbitkan Newsletter