in

Pengalaman Menulis Ketika Zonk

images

Oleh: Saripaini

“Langkah apa yang tepat untuk dilakukan ketika pikiran zonk atau ngeblank?”

Zonk itu adalah hal yang sangat menyebalkan. Aku menyebutnya sepi inspirasi. Seisi otak terasa kosong, sepi tak berpenghuni tak ada yang bisa diajak berkompromi untuk memenuhi tuntutan yang mendesak. Rasanya tak ada yang bisa dilakukan, maunya santai tapi ada keriuhan yang memberontak, otak terasa penuh tapi tak ada yang dicari, tak ada yang cocok, dan tak ada. Intinya sunyi di dalam keramaian.

Tidur? Nonton TV? Minum air putih? Makan? Berpikir lebih keras atau apa?
Tidur. Aku paling sering memilih untuk tidur jika sudah zonk. Jika tidur maka semuanya akan benar-benar hilang dan berakhir dengan kesunyian, masalah selesai –lebih tepatnya ngutang, nanti akan diselesaikan jika telah melewati zona krisis inspirasi.

Nonton TV, ini juga menarik dan juga tepat untuk dijadikan alasan. Ya, alasan. Tepatnya alasan untuk mencari inspirasi baru yang kerap kali berujung pada ketagihan tapi tak jarang sukses menciptakan inspirasi baru minimal menambah kosa kata baru dalam tulisan. Tak ada hal yang sia-sia termasuk ketika nonton sinetron asalkan memandang dari sudut yang tepat dan pada tempatnya.

Memaksakan diri. Iya, terkadang pemaksaan sangat dibutuhkan untuk menjaga konsistensi. Aku jadi teringat dengan pesan singkat yang benar-benar singkat itu. “Jaga ritme, jangan bunuh diri,” kata pak Yus melalui gorup WA CM (Club Menulis). Kosisten memang sangat penting mungkin memaksakan untuk menulis ketika pikiran zonk harus dibiasakan agar tak menjadi alasan.

Sepi inspirasi ketika ingin menulis sudah biasa terjadi. Entah sampai berapa lama itu tak bisa dipastikan, terkadang inspirasi itu mengalir begitu saja seperti air. Mungkin itu yang disebut dengan the power of kepepet.

Pengalamanku menulis ketika pikiran zonk. Pernah 1 jam aku hanya bisa menghasilkan 2 paragraf. Ini adalah titik terparah. Pernah 3 jam di depan laptop aku hanya bisa menulis satu halaman. Entahlah mengapa bisa begitu. Aku pun tak tahu. Apakah ketika zonk selera menulisku menjadi lebih tinggi dan lebih selektif untuk memilih kata-kata.
Apa pun itu nikmati saja.

Punggur Kecil, 07 Februari 2018

Written by teraju

IMG 20180207 051539 528

Women’s March, Bukan Hanya Masalah Perempuan

images2

Rahasia Bergerak