in

Perpustakaan, Sarana yang Menguntungkan

WhatsApp Image 2018 02 26 at 15.32.30

Oleh: Farninda Aditya

Setelah 3 tahun 4 bulan berada di Unit Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan (OKPP), Bagian Umum, Biro AUAK IAIN Pontianak, pada perpanjangan kontrak terbaru, saya ditugaskan pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan IAIN Pontianak.

Jika di unit sebelumnya, saya lebih banyak berurusan dengan dosen dan tenaga pendidik, kali ini saya lebih dekat dengan mahasiswa. Sebagai alumni STAIN Pontianak, Perpustakaan tentu saja bukan hal baru untuk saya. Apalagi, klub akademik yang saya ikuti, yakni Club Menulis beraktivitas di gedung yang sama.

Saya tidak terlalu ingat, bagaimana saya menjadi anggota perpustakaan masa kuliah dulu, yang jelas perpustakaan adalah tempat utama untuk mencari referensi. Buku Jalaluddin Rakhmat adalah satu di antara buku pertama yang saya cari untuk bahan mata kuliah Pengantar Psikologi. Kami membahas tentang berbagai kecerdasan.

Perpustakaan adalah sarana yang menunjang pembelajaran. Buku-buku yang mendukung kuliah dapat diperoleh di sini. Bahkan, buku tentang Jurnalistik yang bukan bagian dari mata kuliah saya di Tarbiyah, namun saya minati bisa saya pinjam dengan mudah. Dulu, buku berjudul Jadi Guru yang Mau dan Menulis Buku adalah buku yang sempat saya kopi. Saking merasa bahwa buku itu sangat menginspirasi.

Saat mata kuliah tafsir, saya juga mengenal Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran milik M. Quraish Shihab melalui Perpustakaan. Di lantai III, berbagai tafsir tersedia. Pusing melihat buku dengan tulisan Arab keseluruhan, pengalaman tersebut saya dapat pula di sini.

Pengalaman yang paling diingat saat saya proses menulis skripsi. Saya sempat hampir terkunci di lantai III, karena tak sadar bahwa jam pelayanan sudah habis, beruntung Bu Nurniswi mengecek ruang tersebut dan menemukan saya masih fokus dengan beberapa skripsi.

Membahas perpustakaan tentu mengingatkan saya pula, tentang buku-buku masa sekolah. Buku yang sempat saya pinjam, tapi harus dikembalikan dengan uang ganti. Saya lupa keberadaan buku tersebut. Namun, ketika buku itu ditemukan saya menutup mulut, agar saya tetap memilikinya.

Membahas perpustakaan, saya juga mengingat rak-rak buku di rumah. Buku-buku yang membuat saya larut untuk menyusunnya. Saya menamai ini Terapi Mood. Kadang, saya menyusun disesuaikan tingginya. Terkadang berdasarkan jenisnya, warnanya, atau asal penulis. Melihat buku-buku itu rapi, sangat menyenangkan. Apalagi, ketika ada yang mengaku kesulitan mencari buku namun saya memilikinya, rasanya itu membuat saya menjadi sangat beruntung.

Tugas saya sebagai Pengelola Akademik di UPT Perpustakaan IAIN Pontianak baru saja berjalan satu minggu. Ada banyak hal yang sudah saya senangi di sana. Terutama, saya dapat membaca banyak buku tanpa harus bepergian jauh. Saya juga dapat mengulas buku tersebut, dan mempostingnya di blog maupun media. Apalagi, bersama teman-teman Kalbar Membaca, kami sedang mengumpulkan katalog buku Kalimantan Barat. Tentu saja, perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk menemukannya.

Written by teraju

WhatsApp Image 2018 02 26 at 14.30.20

Himbauan Satlantas Berbahasa Melayu

IMG 20180227 063039 628

Impression of Indonesia, particularly of Pontianak