in

Positive Thinking Menatap Masalah

Article Image 5 Tips to Make Positive Thinking Easier

Oleh: Saripaini

Dalam kehidupannya manusia tidak akan lepas dan terlepas dari yang namanya MASALAH, baik masalah yang terjadi dalam diri sendiri, keluarga, lingkungan, kampus, tempat kerja, dan yang paling akrab di telingaku, ialah masalah percintaan, maklumlah aku berada saat ini aku tengah berada di kalangan anak muda, itu lumrah, membuat seorang menjadi ketawa bahagia, senyum-senyum sendiri, menangis sejadi-jadinya, marah, kesal dan katanya ada berjuta rasa. Entah apa saja aku tak tahu, banyak hal yang tak kutahu tentang rasa. Mungkin itu hanya ungkapan lebay. Tapi bukan itu yang ingin kuceritakan dalam tulisan ini.

Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menatap masalah. Ada yang bersikap bijaksana, tenang, santai, pasrah. Ada juga yang bersikap masa bodoh, tak mengambil pusing, cuek atau bahkan ada yang emosi tingkat tinggi dengan berbagai ekspresi keguncangan batin yang dihadapinya.

Mengontrol emosi bukanlah perkara yang mudah. Masalah yang datang bertubi-tubi lengkap dengan situasi dan kondisi pelik, kerap membuat seorang merasa terpojok hingga tak jarang membuat seorang menjadi lepas kontrol dalam mengekspresikan luapan emosi tersebut.

Aku kerap mendengar para motivator yang mengatakan kalau tidak ingin mempunyai masalah mati aja, tapi mati pun belum tentu masalahnya selesai sampai di situ. Ya, tentu saja aku setuju dengan hal itu dan satu kesimpulan di akhir paragraf ini yakni “Masalah ada di mana-mana”.

Positive thinking menatap masa depan. Bangun pandangan positif, bangun harapan dan bermimpilah. Apa yang terjadi memang tak selamanya sesuai dengan apa yang kita inginkan, tapi yakinlah Tuhan mempunyai rencana lain.
Minggu ini aku menemui beberapa jenis cara orang menyelesaikan masalahnya. Tentu ada aneka ekspresi dan variasi yang berbeda. Ada yang menangis sejadi-jadinya katanya, “Biar lepas semua. Sampai tak ada lagi air mata.” katanya setelah menangis ia merasa lebih tenang.

Ada juga yang heboh dengan masalahnya membuatnya menjadi merasa serba salah alias delima berat. Dan ada juga santai padahal menurutku masalahnyalah yang paling serius dari semua yang pernah bercerita padaku. Ia hanya meminta pendapat dan sedikit bertanya menanyakan bagaimana sebaiknya, setelah itu dia langsung bilang “Oke” dengan penuh keyakinan.

Setiap orang punya caranya masing-masing. Pada dasarnya ia tahu tapi ragu menuju pada keputusan yang terasa rancu. Sebenarnya semua tergantung dari sudut mana kita menatap masalah. Seberapa jauh kita mengenal diri sendiri.

Pontianak, 27 Januari 2018

Written by teraju.id

banjir di punggur

Kehebohan di Punggur Paska Banjir

cahaya bagi orang orang yang sering berzikir

Gema Kebaikan