in

Sultan Hamid II Alkadrie Tipikal Pria Penyayang Orang Tua–Kasih Pada Sesama

Sultan Hamid II Alkadrie Tipikal Pria Penyayang Orang Tua--Kasih Pada Sesama
Sultan Hamid II Alkadrie Pahlawan Nasional Sang Perancang Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila bersama ibundanya Syaicha Djamila Syarwani

Oleh: Nur Iskandar

Sultan Hamid II Alkadrie Pahlawan Nasional Sang Perancang Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila bersama ibundanya Syaicha Djamila Syarwani. Foto kiriman Dian Alqadrie–putri Prof Dr Syarif Ibrahim Alqadrie. Sultan Hamid adalah tipikal pria yang bakti kepada orang tua. Saat bebas dari penjara apa prioritasnya?

Pertama adalah pulang ke rumah ibundanya di Bumi khaTULIStiwa. Kedua menemui istri tercinta. Dari sini saya tahu akhlaqul karimah Allahyarham Sri Sultan Acmad Hamid Alkadrie. Sisi humanistiknya banyak sekali. Ia membangun sekolah teknik pertukangan yang sampai kini masih eksis. Yakni STM. STM itu menjadi SMK di Pontianak Utara dan sekolah pertukangan Santo Yusuf di Kubu Raya. Sultan juga memberikan beasiswa. Salah satunya adalah putra daerah hulu Kapuas, yakni Baroamas Djabang Balunus Massuka Djanting.Masih banyak lagi tokoh lainnya. Ia

membangun Kompi Dayak untuk kekuatan ketahanan wilayah berbasis putra daerah yang paham teritorialnya. Sungguh Hamid orang baik. Mulia. Inspiratif karena sedia mengalah. Ia rela menjalani penjara, terpenting Indonesia merdeka….kita pantas mengenalnya dan mendoakannya…*

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

Merawat Kerukunan di Daerah Pusaran Konflik

Merawat Kerukunan di Daerah Pusaran Konflik

Sultan Hamid menikahi dara silangan Belanda dan Bugis

Mertua Sultan Hamid adalah Pengembang Kopi Indonesia–Didi Van Delden “Hibrid” Bugis-Belanda