teraju
Oleh: Tuti Alawiyah
Mulai 19 Oktober hingga 21 Oktober 2018, bimbingan teknis pendataan kekayaan kuliner tradisional secara partisipatif dilaksanakan di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah. Dalam lampiran 1 terdapat 26 peserta yang mengikuti bimbingan riset industri kreatif bidang kuliner ini.
Peserta yang terpilih terdiri dari berbagai Instansi. Ada dari Lembaga PSW BORNEO, Universitas Air Langga, Universitas Tanjungpura, Poltekkes Kemenkes Pontianak, IAIN Pontianak, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kalbar, Kantor Bahasa Pontianak dan Praktisi serta peserta dari kampung tempat kegiatan dilakukan.
Masyarakat Mempawah berada di Tanjung patut berbangga bisa menjadi lokasi pendataan kuliner ini. Kota Mempawah menjadi lokasi kegiatan dari enam tempat, yaitu Bandung (Jawa Barat), Makassar (Sulawesi Selatan), Wonogiri (Jawa Tengah), Palembang (Sumatera Selatan), Ternate (Maluku Utara) dan Mempawah (Kalimantan Barat).
Kegiatan ini menyediakan keluarga induk. Ada 15 rumah keluarga induk disediakan. Dari peserta dibagi masing-masing 2 sampai 3 peserta menginap di rumah induk semang.
Peserta akan terlibat dalam proses dan perekaman data memasak dan menyiapkan makanan di rumah. Tak hanya itu, peserta juga akan menuju pasar rakyat untuk mengenal berbagai makanan, dan didampingi masing-masing LO.
Pengambilan data makanan mulai dikerjakan pagi hari. Ketika ibu rumah mulai memasak. Untuk pagi pertama ini sudah ada beberapa bahan dan proses pembuatan makanan tercatat ala Bu Nia. Seperti Sayok Jantung Pisang, Sayok Umbut Kelapa, Ikan Panang Kuning, Ikan Panang Merah, dan makanan kuliner lainnya.
Bu Nia seorang ibu beranak dua tempat saya menginap. Kesan pertama bertemu Bu Nia orangnya perhatian, ramah dan menganggap saya selayaknya anak ketiga di rumahnya.
Anggota Club Menulis
Mempawah, 20 Oktober 2018
