Ambaryani
Oleh: Ambaryani
“Siji, wowo, tuwu, papa’, limo, enem, pintu, wolu, songgo, sepuwuh”, suara Dek Yura lantang berhitung dalam bahasa Jawa.
Penyebutannya belum sempurna, tapi dia sudah bisa hitung 1 sampai 10.
Sengaja saya kenalkan pada anak-anak bahasa Jawa. Bahasa nenek moyangnya. Bahasa Hulu, bahasa Ayahnya sedikit demi sedikit ada nyangkut. Bisa. Tak banyak, karena saya sendiri belum fasih berbahasa Hulu.
Saya takjub dengan perkembangan berbahasa daerah Dek Yura. Di usianya yang baru 2,5 tahun, cukup banyak yang dia bisa. Walaupun lagi-lagi, tak terlalu jelas penyebutannya.
Syukurnya sekarang Embah Sambas stay di Pontianak. Perkembangan berbahasa Jawanya tambah pesat.
Terlebih si gadis tipe burung beo. Apa yang diucapkan orang, langsung dicopy paste. Kalau si bujang, tipe menyimak dan mencerna terlebih dahulu apapun yang ditangkap, setelah itu baru dia jabarkan panjang lebar.
Belum lama saya juga ajarkan Yura berhitung Inggris. Dan pagi kemarin, saat saya sedang masak di dapur, serasa tak percaya, Yura sudah bisa hitung Inggris sampai 10.
“Wang, tu, ti, foy, fai, sik, sepeng, eg, nai, teng”, dia menghitung deretan biskuit yang sudah bersanding dengan segelas susu hangat. Terang saja, saya tertawa sendiri di dapur.
Dua bulan terakhir, ada tanyangan kartun semi edukasi yang sering cas cis cus berbahasa Inggris. Jadilah gadis dan bujang dapat banyak kosa kata Inggris baru.
Semoga saja akan lebih banyak tayangan TV yang mendidik. Karena TV lebih akrab dengan anak-anak. (*)
