in

Reinventing Power Pemuda-Remaja Islam Berwakaf Produktif – “Case Study” Sirajul Islam

sirajul islam.1
Foto saat reinstal power remaja-pemuda dan spirit seusai rapat dengan reinventing potensi lingkungan, Rabu, 23/12/20 waktu subuh hingga duha


Oleh: Nur Iskandar

Gerakan REINSTAL POWER SYSTEM wakaf di mesjid terbesar kawasan Jalan Merdeka, Pontianak-Kalbar, telah menginjak hari kedua. Dimulai dengan sosialisasi awal bersama para nazir wakaf maupun dewan kemakmUran mesjid (DKM-pimpinan mantan Kapolsek Kota H Zulkarnain), kini telah memasuki tahap sosialisasi dan aktivasi pemuda-remaja mesjid.

Kondisi mati suri pemuda-remaja mesjid idem dito atau sama dengan Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang kini telah hidup, bersemi, dari jumlah murid empat orang bertumbuh menjadi 16 orang dalam enam minggu atau 1,5 bulan berjalan.
Konsorsium Tentara Wakaf Produktif (Tawaf) Indonesia dengan regulator dari Badan Wakaf Indonesia (BWI ) Kalimantan Barat terus mengupayakan wakaf tumbuh dan berkembang menjadi produktif dan lebih produktif lagi “study-case” Sirajul Islam. Masalah yang dihadapi Sirajul Islam dengan perwakafan aktif sejak tahun 1936 ini adalah kaderisasi dengan pola manajemen apik-profesional sempat terputus.

sirajul islam

Menyadari kondisi mati-suri tersebutlah maka “terputusnya mata rantai nazir” dengan sebab meninggal dunia dilakukan pembaharuan nazir pada empat bulan lalu, yakni sekira bulan Agustus 2020. Nazir yang ditunjuk Sirajul Islam selaku General Manajer terdiri dari lima orang, yakni Imam Besar Mesjid, Muhammad Azdi, dr Nursyam, Attamimi, dan Marsatun. Kelimanya bergiat menyelesaikan segala sesuatu yang menjadi masalah mati-surinya TPA dan Remaja-Pemuda Mesjid. Lalu bergeraklah dengan perbaikan legalitas maupun pembagian tugas secara keorganisasian. Bimbingan dilakukan BWI untuk fungsi nazir berpayung hukum UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Nazir bergandengan tangan dengan DKM yang dipimpin H Zulkarnain telah memunculkan berbagai program aktual.

“Program kita biar pun sedikit tapi jalan. Itu dulu. Pegang kata kuncinya. Jalan,” tegas H Zul–sapaannya–dengan suara penuh wibawa berlatar bariton insan bhayangkara.
Sirajul Islam pun ditunjuk BWI Kalbar Bidang Wakaf Produktif sebagai percontohan tata kelola wakaf di Kota Pontianak dengan kondisi yang relatif mati suri menjadi produktif dan lebih produktif lagi. Model yang dijadikan rujukan kemajuan adalah tata kelola mesjid Jogokaryan di Yogyakarta, maupun Munzalan Mubarakan dan Sulthan Annashira serta Ikhwanul Mukminin di Sungai Raya Dalam. Satu lagi roll-model rujukan adalah Mesjid Raya Mujahidin-Pontianak sebagai mesjid provinsi Kalbar di atas tanah wakaf Pemprov seluas 6.3 hektar serta dikelola secara produktif.

Kini, Rabu, 23/12/20 hari kedua “reinstal power system” pemuda-remaja mesjid Sirajul Islam dilakukan. Terhimpun tiga anak muda yang punya basis akademis sangat bagus. Seorang mahasiswa STMIK (ilmu komputer). Seorang lagi mahasiswa teknik elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Seorang lagi mahasiswa semester akhir Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.

Ketiganya berkomitmen menggerakkan pemuda-remaja mesjid dengan satu program unggulan. Program unggulan itu telah digadang-gadang dalam pertemuan instal power system tahap satu. Besok, Kamis, 24/12/20 akan dilanjutkan dengan pembentukan team-work yang solid: belajar dari Pasukan Amal Sholeh (Paskas) milik Munzalan dan Pasukan Berkuda milik Sulthan Annashira, maupun muda-milenialis ala Kampoeng English Poernama, Teraju.Id dan Binabud Chapter Pontianak-Kalimantan Barat. Termasuk Djagat Kerdja, Akselerasi Indonesia serta anggota Konsorsium Tawaf Indonesia lainnya. Di sana ada Ikapi Kalbar, Ikadi, ISNU dan Lazismu.

Reinstal power system berbasis pendataan pun dicanangkan. Sistem pendataan tersebut merujuk cara kerja visual dan virtual Jogokaryan dan rujukan mesjid unggulan seperti tersebut di atas. Program ini akan dijalankan pemuda-remaja mesjid dengan pelatihan keterampilan sigi atau pencacahan ala Biro Pusat Statistik maupun lembaga-lembaga survey. Ujungnya nanti adalah data umat potensial berikut masalah-masalahnya terpetakan dengan baik dan nyata. Dari sana akan diperas menjadi program jangka pendek, menengah dan panjang di mana mesjid dengan kekuatan remaja-pemudanya menjadi agen pembaharu-agen solusi keumatan. Kebangkitan ini bersumbu pada mesjid dan mesjid hidup di atas tanah wakaf.

Pada pertemuan reinstal power system dengan 3 remaja-pemuda plus 5 nazir serta pengurus DKM, telah terpetakan beberapa program unggulan awal, yakni potensi TPA sebagai bimbel dan akademi Ilmu Quran plus bengkel bisnis berbasis wakaf produktif. Rekruetment dibuka terprogram secara gradual, visual, virtual. Kemasannya visual-digital.

Dari Sirajul Islam gerakan akan melebar ke setiap kelurahan dan kecamatan di Kota Pontianak. Kota Pontianak adalah pilot project pertama manajerial wakaf produktif oleh BWI Kalbar. Setelah Kota Pontianak akan melebar ke Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah. Selanjutnya segmen kedua Singkawang, Sambas, Bengkayang. Segmen ketiga selain sisi utara di atas, adalah sisi timur meliputi Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu. Lalu segmen ketiga wilayah selatan adalah Kayong Utara dan Ketapang. Pada gilirannya nanti akan diwujudkan Perda Wakaf Produktif Kalbar.

Seorang mantan remaja Mesjid Raya Mujahidin Hasan di ajang pertemuan reinstal power system memberikan tausiah sangat menyentuh qalbu serta pemikiran remaja-pemuda Sirajul Islam. Yakni spirit Panglima Perang Alfatih yang sanggup menaklukkan Konstatinopel dengan sejuta prajurit di usia 22 tahun.

“Dia menjadi khalifah termuda di usia 22 tahun. Reputasinya luar biasa. Begitulah jika kekuatan remaja-pemuda Islam bisa kita bangunkan,” ungkap Hasan.

Semoga dengan kebangkitan remaja – pemuda Sirajul Islam melalui Reinstal Power System ini turut melecut, lalu membangkitkan singa tidur umat Islam bak raksasa tidur di alam raya zamrut khaTULIStiwa untuk Nusantara yang sangat kaya dengan tagline Indonesia Raya–Indonesia Kaya–Indonesia Jaya. Amiin. (Penulis adalah Pegiat Literasi Wakaf-Wakaf Literasi. Anggota BWI Kalbar Bidang Wakaf Produktif. CP-WA 08125710225) Foto saat reinstal power remaja-pemuda dan spirit seusai rapat dengan reinventing potensi lingkungan, Rabu, 23/12/20 waktu subuh hingga duha

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

protokol covid

Menyikapi Kebijakan Covid-19 dengan Bijak

pelantikan apvokasi

Hari Ini Pelantikan DPD APVokasi Kalbar