in

Pontianak Bebas Sampah 2017

IMG 20160922 154543 209

Angkuts melalui programnya mengimpikan Pontianak bebas sampah tahun 2017. Pada masa itu, sampah-sampah bisa didayagunakan secara maksimal dan tidak akan dibuang sembarangan oleh warga kota.

Kita mendukung impian itu. Impian Angkuts sesungguhnya adalah impian kita semua, warga kota ini. Sejak lama kita menginginkan sampah-sampah dibuang pada tempatnya. Sejak lama kita berharap sampah tidak merata di mana-mana.

Walikota Pontianak sebelum ini, Madjid Hasan dan Buchary sudah mencoba berbagai upaya untuk menangani sampah itu. Mulai dari pembiakan cacing, sapi, kompos, hingga truck-truck dikerahkan. Hasilnya? Hanya baru lumayan.

Walikota Sutarmidji juga menginginkan hal serupa. Denda bagi pembuang sampah sembarangan dan di luar waktu yang ditentukan diterapkan.

Tetapi, dasar banyak warga yang bandel, langkah itu pun kurang berhasil. Sampai hari ini, sampah-sampah tetap mengotori wajah kota. Semakin gigih pembersihan dilakukan, nampaknya semakin bandel mereka. Sehingga yang terlihat, tak habis-habisnya sampah dibersihkan dan diangkut.

Warga pembuang sampah dan pemerintah tidak bersinergi: bahkan kadang kala antar keduanya seperti kucing-kucingan. Pembuang sampah menunggu aparat lengah. Sementara aparat tidak dapat berjaga setiap saat.

Faktanya, kesadaran untuk bersih belum menyentuh relung hati sebagian warga kota. Mereka masih menganggap anjuran kebersihan itu hanya slogan pemerintah.

Mereka tidak menganggap bahwa sampah berserakan mengganggu pemandangan. Mereka tidak sadari bahwa sampah yang dibuang ke mana-mana juga menimbulkan polisi udara. Bau tak sedap tercium di mana-mana hanya dianggap seperti bau yang numpang lewat, bak bau orang buang angin.

Kesadaran untuk melihat parit yang bersih seperti dahulu baru sebatas kesadaran sementara. Kerinduan pada sungai yang jernih yang di sana ada ikan-ikan berenang dan kodok melompat, hanyalah kesadaran seketika dan kala-kala.

Semoga apa yang diimpikan dan dirintis oleh Angkuts kali ini lebih efektif dan maksimal. Khususnya berkaitan dengan kesadaran kolektif warga kota ini untuk mendukungnya.

Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang wajah kota ini menjadi wajah kota yang bersih. Wajah bersih akan mendatangkan kesan “nyaman” bagi mata yang memandangnya, dan nyaman juga bagi warga yang ada di sana. Wajah bersih juga mengindikasikan kota ini relatif “aman”. Banyak manfaat dan pengaruhnya yang akan kita rasakan jika kota ini bersih.

Bahkan jika pengaruhnya pada kesehatan kita, maka nilainya menjadi tak terhingga. Itulah yang kita impikan yang kita harapkan terwujud melalui program Angkuts. (*)

Written by Yusriadi

Redaktur pada media online teraju.id dan dosen IAIN Pontianak. Direktur Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak. Lulusan Program Doktoral ATMA Universiti Kebangsaan Malaysia, pada bidang etnolinguistik.

Journeypreneurship

Sabtu, 24/9/16: “Journeypreneurship” Diklat Jurnalistik Gaya Baru

IMG 20160922 175941 689

Dulu Montir Sekarang Pemilik Resto