Teraju News Network, Pontianak – Asosiasi Dosen Linguistik dan Bahasa Indonesia (ADLIBI) menerbitkan buku berjudul “Menjaga Bahasa Ibu, Merawat Keindonesiaan”. Launching terbitan tersebut dilaksanakan di Pontianak, Jumat (29/10/2021), secara simbolis dengan penandatangan cover buku oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Achmad.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua ADLIBI Yusriadi, Ketua Gerakan Melestarikan Bahasa Ibu (ILBI) Dedy Ari Asfar, Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak, Slamet Widodo, Sekretaris ADLIBI Muhammad Djarot, Bendahara ADLIBI, Farninda Aditya, Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Dr. Hesty Nurahmi, Ketua Prodi PAI Herva Zuraya, M.Pd, Dosen Sejarah IAIN Pontianak Dr. Patmawati. Turut hadir para penulis dan mahasiswa IAIN Pontianak.
Ketua ADLIBI, Yusriadi, mengatakan buku tersebut merupakan kumpulan tulisan peserta lomba menulis esai yang diselenggarakan ADLIBI memeriahkan Bulan Bahasa, Oktober 2021. Para peserta menulis esai tentang bahasa ibu dan keindonesiaan.
“Melihat banyak sekali tulisan yang masuk, kami berpikir menerbitkannya menjadi buku, agar dapat dibaca dalam satu kesatuan,” katanya.
Sekretaris ADLIBI Muhammad Djarot dalam sambutan kegiatan mengatakan sebenarnya ada sekitar 500 naskah yang masuk. Namun, kemudian mereka seleksi dengan mempertimbangan sisi kesesuaian dengan tema lomba, orisinalitas karya, menjadi tiga buku. Tiga buku ini diedit oleh masing-masing editor; yaitu: Jilid 1 diedit oleh Yusriadi, Jilid 2 diedit oleh Muhammad Djarot, dan Jilid 3 diedit oleh Farninda Aditya. Setelah itu buku didesain dan diserahkan kepada penerbit, IAIN Pontianak Press.
Wakil Rektor 1 Dr. Firdaus Achmad menyamampaikan apresiasi terhadap karya ini. Katanya, karya ini mencerminkan kemampuan berpikir dan menulis mahasiswa. Karena itu dia berharap kemampuan ini terus diasah sehingga kelak semakin baik dan semakin banyak karya yang dihasilkan.
Ketua ILBI, Dedy Ari Asfar juga memberikan apresiasi kepada usaha penerbitan buku ini dan kepada para penulis. Usaha ini menurutnya sangat positif dan memberikan manfaat. Manfaatnya bisa pada diri penulis dan juga pada masyarakat. Manfaat juga dapat diambil dunia dan akhirat.
Dalam perspektif ILBI, buku ini menjadi korpus data mengenai bahasa ibu. Gambaran tentang bahasa ibu dan penggunaannya, serta bagaimana mahasiswa memandang bahasa ibu, berguna bagi gerakan pelestarian bahasa ibu. Dia berharap ADLIBI dapat terus bekerja sama dengan ILBI untuk upaya pelestarian bahasa daerah di Indonesia.
Apresiasi juga diberikan oleh Kapus Perpustakaan Slamet Widodo. Kata Slamet, upaya ADLIBI menerbitkan buku sejalan dengan upaya menumbuhkan budaya literasi di kampus. Perpustakaan akan terus mendukung upaya ini, dan berharap informasi-informasi lokal terus menerus digarap.
Dia menyampaikan ucapan terima kasih karena diajak untuk menjadi mitra dalam kegiatan diskusi ADLIBI. Dengan demikian semangat membangun kultur akademik bisa dilakukan bersama-sama. (rilis)