Teraju News Network, Pontianak – Aroma kehangatan ulang tahun ke-10 alias satu dasawarsa lahirnya Jurnalis SMA Tetra belum lekang dalam ingatan. Acara puncak yang didapuk berupa webinar nasional “How to be Proffesional Journalist” pada Sabtu, 18/12/21 begitu mengharu-biru dan membahana ke seluruh pelosok Indonesia.
Pada webinar yang berlangsung selama empat jam tersebut, peserta tercatat sebanyak 143 orang dari berbagai wilayah Tanah Air. Pelajar, mahasiswa, profesional dan masyarakat umum terdaftar dari Jakarta, Mentawai, Semarang, Palembang, Amuntai, Serang, Palopo, Kalsel, Jambi, Samarinda, Malang, Bandung, Bengkulu dan berbagai wilayah kabupaten maupun kota di Kalimantan Barat.
Keterlibatan insan akademis dan profesional seluruh Nusantara tak akan terjadi tanpa kerja keras ekstra. “Jursastra, kalian hebat! Kalian adalah oksigennya SMAN 4,” puji Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, Neneng Riana Sari, S.Pd, M.Pd di dalam webinar di mana tersaji dalam bentuk kolase ucapan selamat para tokoh maupun pejabat publik.
Pujian Neneng bukanlah isapan jempol belaka. Sebab 98 prestasi tercatat sepanjang Jursastra berdiri. Tepatnya dimulai pada tanggal 14 Oktober 2011.
Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 4 Pontianak, Herni Yamasitha, S.Pd, M.Pd terhadap Jursastra di mana lembaganya juga tercatat sebagai sekolah adhiwiyata. “Jursastra membentuk karakter siswa yang kuat, aktif dan kreatif. Jursastra telah mewarnai sekolah “tetra” dengan warna-warni prestasi yang menginspirasi. Kesemua ini tak lepas dari daya dukung semua pihak. Mulai dari siswa, para guru, dan juga orang tua,” imbuhnya.
Decak kagum peserta webinar juga terungkap dalam sambutan Dekan FKIP Untan, Prof. Dr. Martono, M.Pd yang juga Ketua Komite Sekolah. “Menyaksikan film pendek satu dekade Jursastra kita berdecak kagum. Keseruannya terlihat. Prestasi gemilangnya tampak. Sungguh memikat. Ke depan prestasi Jursastra semoga semakin baik lagi,” doanya.
*
Ladies and gentlemen. May I have your attantion, please! Begitu kalimat pembuka film pendek produksi jurusan broadcast Jursastra yang disajikan ke hadapan peserta webinar nasional disusul scane aktivitas siswa tertra adegan per adegan. Menariknya, latar belakang suara yang tampil bernada deklamasi dan puitis menjadi magnet bagi pemirsa untuk menyimaknya tanpa jeda.
Pemilik suara itu adalah pendiri alias founder Jursastra, Ai Marhayanti Achmad, S.Pd, M.Pd. Guru SMAN 4 kelahiran Kampung Sungai Raya Dalam, Kota Pontianak, 14 Oktober 1983. Ia bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya adalah insan Bhayangkara atau anggota Polisi Republik Indonesia (Polri).
“Jursastra…Kami merasakan kehangatan di dalamnya. Kami selalu bergandengan tangan. Kami keluarga besar yang bahagia…” Demikian petikan di antara kalimat deklamatis tersebut.
Scane beralih ke penggalan kisah dari sejarah lahirnya Jursastra yang ditayangkan dalam nada suara mesin ketik di mana huruf-huruf warna putih membentuk kalimat di atas layar hitam. Di sana terbentang pula visi dan misi serta perkembangan tahun demi tahun Jursastra hingga menggondol 98 prestasi lokal dan nasional serta internasional. Kader Jursastra sendiri dimulai dari empat orang kini telah berjumlah ratusan…
Decak kagum semakin mengharu biru demi melihat kekompakan dan keceriaan seluruh siswa di setiap kegiatan Jursastra. Kehangatan yang khas para jurnalis dengan kawah chandradimuka sikap kritis, ilmiah dan independen, namun berujung album prestasi dengan tinta emas.
Menyimak tayangan film pendek berdurasi hampir empat menit berjudul Jejak Langkah tersebut, kentara bahwa “man behind the gun” atau sosok di balik layar dari kemilaunya prestasi Jursastra ini adalah Bunda. Dialah Ai Marhayanti, alumni Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Imaduddin-Sungai Raya, SMPN 8 Pontianak, SMAN 1 Kubu Raya, dan S1 serta S2 FKIP Universitas Tanjungpura.
Ibu dengan seorang putra buah hatinya ini selain aktif mengajar dan membina Jursastra, juga adalah scenario writer, penggiat seni dan jurnalistik, pengajar praktik Guru Penggerak Kota Pontianak angkatan 1, fasilitator nasional Guru Penggerak angkatan 4, pengajar dan pembimbing mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Daljab Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, sekaligus owner Lapak_41.
Jejak langkahnya di dalam membina Jursastra tak lekang oleh panas dan hujan. Tidak juga pernah berhenti oleh badai dan ombak kala garang menerjang. Ia tetap memeluk siswa-siswinya dengan kasih sayang. Untuk itulah dia mendidik sejak dini, bahwa Jurnalis Tetra, “Kami Keluarga Besar yang Bahagia.”
Berat sama dipikul. Ringan sama dijinjing. Kegotong-royongan yang ditanamkan sosok “Man behind the Gun” selama 10 tahun adalah konsistensi yang bukan kaleng-kalengan. Ai Marhayanti memberikan arti bagi siswa-siswi. Eksistensinya membuat Jursastra terus bertumbuh dan berkembang. *