teraju.id, Pontianak – Angin topan dengan kecepatan tinggi disertai hujan gerimis menghantam Kota Pontianak, Senin, 4/12/17 siang. Akibatnya canopy sejumlah rumah warga dilaporkan roboh, termasuk canopy parkir elit di Hotel Mahkota, Jalan Sidas jantung Kota Pontianak.
Di tempat terpisah, Pelabuhan Dwikora, kontainer jatuh dan menimpa sebuah kendaraan. Demikian seperti dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak.
“Pemasangan kontainer itu mungkin tidak standar, sehingga tidak aman.
Kasusini baru pertama kali terjadi,” kata petugas BPBD.
Sekira pukul 11.30 WIB langit Bumi Khatulistiwa yang semula cerah tiba-tiba gelap. Hujan gerimis disertai angin kencang membuat dahan dan ranting dari berbagai pohon tinggi berjatuhan.
Sebuah dahan seukuran paha orang dewasa pecah dan jatuh menutupi alur parit di Jalan Sepakat, kawasan Universitas Tanjungpura. Untungnya dahan tersebut tercebur di antara dua sisi parit selebar 8 meter sehingga jalanan tetap lancar.
Berbeda di kawasan Jalan Parit Demang. Sebuah pohon akasia besar tumbang, persis melintangi jalan. Tak pelak, jalur alternatif lingkar luar Kota Pontianak jika jalur Ayani padat-merayap ini macet total. Truk dan kendaraan umum terpaksa stop, dan para sopir bersama warga setempat berusaha memotong dahan yang merintangi jalan. Tak kurang dari 1 jam, kamacetan baru terurai setelah dahan berhasil dipotong.
Di kawasan Masjid Raya Mujahidin juga demikian.Pohon pinang yang tinggi menjulang tumbang.
Di Kompleks Purnama Agung VII, seorang ibu mengalami kecelakaan tunggal akibat diterpa angin kencang tersebut. Matanya tersirap debu, sementara jalan licin. Tak pelak dia jatuh dan mengalami luka parut di wajah dan sekujur tubuhnya.
“Oleh pihak keluarga, korban tidak dirujuk ke rumah sakit. Korban dipapah ke rumah oleh keluarganya,” kata Siswadi, Ketua RT 07.
Angin topan yang melanda Kota Pontianak juga menyebabkan putusnya aliran listrik. Perkantoran dan pertokoan gelap. Kecuali yang memiliki genset atau energi listrik cadangan.
Syukurnya angin kencang itu tak berlangsung lama. Hanya sekira 30 menit. Listrik pun kembali menyala.
“Kami mendata jumlah rumah yang rusak karena angin kencang ini. BPBD bersama Basarnas bersiaga jika terjadi angin kencang susulan,” kata petugas di BPBD Kota Pontianak.