in ,

BNPT-UN Women Gelar Konsultasi Publik RAN-PE Berbasis Kekerasan yang Mengarah ke Terorisme

WhatsApp Image 2018 02 01 at 05.30.48
Chomidin dan Sabine dari BNPT dan UN Women didampingi sejumlah peserta konsultasi publik pembahasan RAN-PE, Hotel Mandarin, Jakarta, 30/1/18. Foto Nuris

teraju.id, Jakarta – United Nation Women atau lembaga perempuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Wahid Foundation menggelar konsultasi publik terkait Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstrimisme (RAN-PE) yang mengarah kepada terorisme, Selasa, 30/1/18 bertempat di Ballroom Hotel Mandarin, Jakarta Pusat.

Di hadapan delegasi lintas lembaga terkait pemerintah maupun non pemerintah di seluruh Indonesia, atas nama Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Chomidin menegaskan bahwa BNPT meletakkan empat pilar dalam koordinasi penyusunan RAN-PE, yakni pilar pencegahan, penegakan hukum sekaligus penguatan legislasi, deradikalisasi dan kontra radikalisasi, serta pilar keempat berupa kemitran dan kerjasama internasional.

“Kita sudah mulai membahas RAN-PE dengan serangkaian diskusi terfokus sejak tahun 2017. Dan saat ini digelar konsultasi publik agar dapat lebih diperkaya sehingga lebih matang dan dapat disetujui berupa peraturan presiden pada pertengahan tahun 2018 ini,” ungkap Chomidin di hadapan lebih kurang 100 peserta.

Kegiatan selama 30-31/1/18 ini dihadiri pula Dr Sabine Machl dari UN Women dan Yenni Wahid–putri sulung mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid selaku pimpinan The Wahid Foundation. Kegiatan sepanjang dua hari ini diisi dengan diskusi panel, tanya-jawab, pembagian komisi berdasarkan empat pilar RAN-PE, hingga rapat pleno untuk menyempurnakan naskah RAN-PE.

RAN-PE ini menjadi penting karena hubungan global semakin kencang arusnya di mana paham radikal-teroris dapat mengguncang kapan dan di mana saja sehingga menimbulkan malapetaka mengenaskan. RAN-PE yang diusung BNPT adalah langkah maju dan segar perihal terorisme lokal, regional dan internasional dalam konteks keanggotaan PBB di mana Indonesia mengukir prestasi relatif sangat baik dalam konteks pencegahan maupun penanggulangan terorisme.

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

WhatsApp Image 2018 02 01 at 05.04.45

Musim Panen Padi

fenomena super blue blood moon akan terjadi lagi pada 2028 2037 ZQNr5HSmnB

Super Blue Blood Moon, Kuasa Sang Maha Penguasa