teraju.id, Jakarta– Wacana penghapusan gaji ke-13 dan ke-14 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) memicu polemik. Kabar ini bagai halilintar bagi jutaan ASN dan mengundang kekhawatiran para pengamat ekonomi. Kebijakan ini dinilai berpotensi memukul daya beli kelas menengah, kelompok masyarakat yang menjadi penopang utama ekonomi Indonesia.
“Naikin gaji ASN kagak. Tukin dosen kagak dibayar. Gaji ke-13 dan 14 akan dihapus. Anggaran riset dan inovasi dikurangi bahkan dihapus. Kira-kira sebelah mananya Indonesia yang 2045 nanti bakal jadi emas? cuit Gandjar Laksmana (6/2).
Biro Riset Infobank memprediksi, jumlah kelas menengah masih akan menyusut pada 2025. Kelas menengah, yang terdiri dari beragam profesi mulai dari guru hingga karyawan swasta, adalah motor penggerak konsumsi domestik. Namun, kelompok ini juga rentan terhadap guncangan ekonomi.
Gaji ke-13 dan ke-14 bagi ASN, yang awalnya merupakan penghargaan, kini menjadi bagian penting pendapatan tahunan. Bagi banyak ASN, THR ini krusial untuk kebutuhan mendesak, terutama menjelang tahun ajaran baru. “Bagi ASN umbi-umbian dan pensiunan, THR/gaji ke 13 harapan untuk menata keuangan keluarga: bayar hutang, biaya lebaran, modal mudik, persiapan anak masuk sekolah, beli printilan yg selama ga terbeli. Tanpa THR dan gaji ke 13 terpaksa utang koperasi. Sedihnya,” keluh salah satu ASN di sosmednya.
Penghapusan gaji ke-13 dan ke-14 diprediksi berdampak luas. Daya beli kelas menengah yang turun dapat menekan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Sektor ritel, khususnya, akan merasakan dampaknya. ”Income dan daya beli masyarakat kelas menengah memang sudah turun, dan itu memengaruhi seluruh tingkat konsumsi rumah tangga sehingga di bawah 5 persen. Itu juga yang akan menahan laju peningkatan pertumbuhan ekonomi secara umum,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia Mohammad Faisal.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini menyatakan bahwa belum ada kepastian mengenai penghapusan gaji ke-13 dan 14 karena masih dalam pembahasan.
Keputusan akhir tentang gaji ke-13 dan ke-14 akan menjadi ujian bagi pemerintah dalam mengelola ekonomi dan menjaga harmoni sosial.