teraju.id, Rumah Melayu – Prosesi ijab dan qabul walimatul urusy antara putri Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat, Annisa Dina Amalia, S.Sos., M.IR. binti Prof. Dr. H. Chairil Efendy,MS dengan Muhammad Rafi Darajati, S.H., M.H. bin Dr. H. Muhammad Syafei, S.H., M.H. berlangsung khidmat dan lancar pada Sabtu, 26/11/22 pagi di Balairung Sari Rumah Melayu. Mempelai pria yang mengenakan kostum Melayu berwarna biru menjawab ijab-qabul yang disampaikan langsung oleh ayah mempelai perempuan dengan mimik serius, fokus, lugas, tegas dan fasih. Tak pelak kedua saksi, yakni Walikota Pontianak yang mengenakan kostum telok belanga warna hijau salem, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MM, MT dan Prof. Dr. M. Amin Abdullah yang juga Ketua Majelis Guru Besar Jam’iyyatul Islamiyah serta mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga mengangguk tanda setuju diikuti gemuruh lebih kurang 1000 undangan berucap hamdalah: Alhamdulillahi robbil ‘alamiin. Lantas penghulu yang sebelumnya membacakan khutbah nikah menyempurnakannya dengan pembacaan doa.
Prosesi ijab dan qabul yang sakral sebagai berpindahnya tanggung jawab dari orang tua kepada terbentuknya mahligai rumah tangga yang baru nyaris tepat pukul 10.00 WIB. Di mana acara sebenarnya telah berjalan sejak pukul 07.00 dengan masing-masing pihak keluarga mempelai turun dari rumah masing-masing menuju ke Gedung Rumah Melayu yang berada di kawasan Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru.
Di halaman dua rumah adat terbesar di Kalbar, yakni Rumah Melayu dan Radakng, mobil tertata parkir dengan rapi yang diatur oleh panitia berkostum telok belanga yang khas Kalbar. Sementara itu tim musik melayu, tanjidor telah meramaikan suasana dengan lagu-lagu lokal. Tampak pula penari sambutan, pemencak silat, serta pemantun. Cuaca pagi yang hangat dan cerah sangat mendukung kelancaran semua proses walimatul urusy yang juga menjadi “the royal wedding” Kalbar tahun ini.
Acara adat sambutan dimulai pukul 08.00 dengan berbalas pantun yang menyiratkan banyak nasihat sekaligus sarat pesan. Termasuk di dalamnya aksi silat “pukol tujoh” yang menggambarkan itikat bulat calon mempelai pria mempersunting wanita idamannya. Dilanjutkan dengan tarian persembahan.
Seluruh undangan duduk dalam majelis saprahan dengan mahligai walimah berada di panggung utama. Acara keseluruhan dituntaskan dengan cucur air mawar, foto bersama para tokoh nasional Dr. (HC) H. Oesman Sapta Odang, Rektor Universitas Tanjungpura Prof. Dr. H. Garuda Wiko, SH,MH, sepuh keluarga dan menikmati makanan ala saprahan khas Melayu.
Dalam acara sakral aqad-nikah, Ketua MABM Kalbar yang juga mantan Rektor Universitas Tanjungpura sempat tak kuasa menahan tetesan air matanya, di mana Prof. Dr. H. Chairil Efendy,MS menjawab permohonan maaf dan terimakasih dari si bungsu dari kedua putrinya dengan pernyataan, bahwa Icha, sapaan putri bungsunya itu, adalah anak yang sangat baik, rajin beribadah kepada Allah, giat belajar sekaligus berpola hidup sederhana. Tetes air mata itu pertanda ikhlas sekaligus bahagia, di mana Icha telah menemukan pria terbaik sebagai pemimpinnya.
Icha yang lulus cum laude di FISIP Universitas Indonesia saat ini adalah pengajar di FISIP Universitas Tanjungpura. Sama dengan sang suami, Rafi, juga adalah staf pengajar di Fakultas Hukum di kampus yang sama. Oleh karena itu tak heran kolega kampus biru mewarnai kebahagian dua sejoli tersebut. (kan)