teraju.id, Pontianak– Kontestasi politik di Kalimantan Barat semakin ketat seiring mendekatnya pemilihan kepala daerah (Pilkada). Tak hanya di lapangan, perang kampanye kini juga merambah ke dunia digital, khususnya melalui platform media sosial seperti Facebook dan Instagram. Berdasarkan data kampanye digital berbayar yang berlangsung pada 7–13 September 2024, beberapa kandidat dan tim sukses terlihat aktif mengalokasikan dana signifikan untuk iklan di media sosial.
Selama seminggu terakhir, total anggaran yang dihabiskan untuk kampanye digital hanya di Facebook dan Instagram mencapai Rp3.962.538. Berikut adalah beberapa pengiklan terbesar:
- Mulyadi Tawik: Menghabiskan Rp2.021.696, Ketua PW PKB Kalbar, Mulyadi Tawik, pengusung paslon Muda-Jakius, menjadi pengiklan terbesar dengan kampanye berbayarnya. Hal ini menunjukkan upayanya yang agresif dalam memperluas jangkauan kampanye dan mendapatkan dukungan pemilih melalui platform digital.
- Alexander Wilyo – AW: Dengan anggaran Rp459.001, Alexander Wilyo – AW menduduki posisi kedua sebagai pengiklan yang aktif dalam kampanye digital. Meskipun tidak sebesar Mulyadi, Wilyo terlihat tetap memanfaatkan iklan digital untuk memperkuat posisinya sebagai cabup Ketapang.
- Saring Daring University Challenge Indonesia: Menghabiskan Rp301.592, kampanye ini lebih bersifat edukatif, namun juga menjadi bagian dari dinamika kampanye politik yang melibatkan berbagai pihak di Kalimantan Barat.
- Gencil News Membangun Kalbar: Sebuah media lokal di balik pasangan calon Sutarmidji-Didi yang juga mempromosikan konten terkait paslon, dengan anggaran sebesar Rp214.516, menempatkannya di posisi keempat dalam daftar pengiklan terbesar.
Pengeluaran lainnya datang dari berbagai pihak seperti Erwin Aksa (Rp90.239), Munafri “Appi” Arifuddin (Rp71.542), Pilkada.AI (Rp69.807), dan beberapa platform lain.
Pasangan Ria Norsan-Krisantus belum terlihat menggunakan iklan berbayar. Pasangan ini terlihat hanya memanfaarkan influencer dan jalur organik.
Tren Kampanye Digital Pilkada 2024
Penggunaan Facebook dan Instagram Ads dalam kampanye Pilkada 2024 ini menggarisbawahi perubahan lanskap politik, di mana kehadiran digital menjadi krusial untuk menjangkau pemilih, terutama kalangan muda dan pemilih pemula. Investasi yang dilakukan oleh para kandidat untuk iklan berbayar di media sosial menunjukkan bahwa kampanye digital menjadi salah satu senjata utama dalam membentuk persepsi publik.
Dengan anggaran yang terus meningkat, Pilkada Kalimantan Barat menjadi bukti bahwa kampanye politik tak lagi hanya bertumpu pada metode tradisional, tetapi juga merambah ke ranah digital yang terus berkembang pesat.
Nah, sekarang kita menanti dengan berdebar dan berbinar, siapa pasangan yang unggul di bilik suara nanti?