Teraju News Network, Punggur— Kampung Literasi (KL), salah satu program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Dalam upaya meningkatkan minat baca di masyarakat. Di tahun 2021, KL diselenggarakan di 31 lokasi PKBM/TBM di seluruh Indonesia. Salah satunya di Desa Punggur Kecil, Kabupaten Kubu Raya.
“Alhamdulillah… kami tentu sangat bersyukur dan termotivasi,” ujar Umilia, pendiri TBM Rumah Pintar Punggur Cerdas. “Walau awalnya kami kaget dan tidak percaya juga terpilih untuk menyelengarakan kegiatan kampung literasi ini. Semoga pelaksanaan akan berjalan baik dan lancar. Semoga dapat membawa manfaat bagi anak-anak, bagi masyarakat di Punggur dan bagi Kabupaten Kubu Raya.”
“Bagi TBM Rumah Pintar Punggur Cerdas, ini tentu menjadi kesempatan emas, sangat baik dan tentunya juga tanggung jawab yang besar. Dalam upaya meningkatkan kegiatan literasi dan mengoptimalkan peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Serta momentum untuk membawa Desa Punggur dan Kabupaten Kubu Raya lebih dikenal di tingkat nasional,” kata Ahmad Sofian, seorang pegiat literasi di Kubu Raya yang juga Pengurus Pusat Forum TBM.
Selama setahun penuh, dimulai dari bulan Oktober, para pengelola KL akan menggelar kegiatan literasi di wilayahnya. Mulai dari kegiatan literasi dasar, lomba-lomba kreatif, aksi budaya, pojok baca, pondok baca, saung belajar serta kegiatan dengan ikonik masing-masing. Segala aktivitas literasi yang melibatkan pemda, mitra, pegiat dan masyarakat tentunya. Karena sinergi dan kolaborasi menjadi kata kunci penting pelaksanaan KL.
Dalam pelaksanaan KL juga menyediakan layanan berupa buku dan non buku yang disediakan di Taman Bacaaan Masyarakat (TBM), pojok baca atau sejenisnya. Serta mengembangkan minimal menerapkan 3 literasi dasar. Guna mewujudkan masyarakat yang literat, masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
Tidak semua PKBM/TBM bisa menyelenggarakan kegiatan KL. Selain karena faktor anggaran yang terbatas. Juga tentunya diperlukan kompetensi pengelola yang baik, mumpuni serta pertimbangan, penilaian dan seleksi dan yang ketat. Pengetahuan pengelola, keterampilan, rekam jejak, motivasi, keteladanan, kepemimpinan, serta manajemen menjadi beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Karena tentunya pelaksanaan KL tidak hanya saat pelaksanaannya saja. Namun, bagaimana dampaknya di masyarakat dan keberlanjutannya. (/r)