Teraju News Network – Kebangkitan nasional, 20 Mei 2021 yang ke-113 sebagai menandai lahirnya Boedi Oetomo diperingati BangKambing dengan genap dana terhimpun Rp 100 juta. Telah terpelihara 30 ekor kambing dengan satu unit kandang indukan yang sanggup menampung 100 ekor dan siap untuk dikembang-biakkan.
BangKambing diluncurkan buat pertama kali seusai pelatihan nazir wakaf produktif akhir tahun 2020 dan kini telah beroperasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Pondok Pesantren Nurul Jadid sendiri telah piawai dengan perawatan kambing jenis kacang dipimpin KH Mu’idz Kholil.
Ponpes Nurul Jadid memiliki 300-an santri dengan beasiswa penuh atas wasilah pengembangbiakan kambing. Termasuk untuk pembangunan unit-unit gedung permanen. Kini Nurul Jadid juga sedang membangun unit mesjid yang lebih refresentatif dengan penancapan tiang pertamanya bersama Prof Dr Ustadz Abdul Somad.
Direktur Teknis BangKambing Zulkarnain Aweng mengatakan bahwa BangKambing kini telah bertumbuh dengan baik. “Bagi masyarakat yang ingin menjadi depositor bisa menghubungi BangKambing di Kota Pontianak dengan alamat Mesjid Kapal Serdam, Munzalan Mubarakan di mana kantor BangKambing berpusat di kawasan mesjid anak muda yang fenomenal dengan Gerakan Infak Beras-nya ke seluruh Indonesia.”
Menurut Zulkarnain Aweng yang akrab disapa Pak Long, animo masyarakat untuk menjadi depositor BangKambing relatif sangat tinggi. Kepercayaan itu menjadi amanah dan dijaga dengan sebaik-baiknya dengan pola bagi hasil 50:50. “Program kita pertama adalah anakan, dan kedua adalah penggemukan.” ungkapnya seraya merujuk pasar kambing Kalbar sangat besar, meliputi pasar Iedul Qurban, Aqiqah dan kuliner.
“Jika istiqomah dengan ternak kambing, dikelola dengan profesional, insya Allah menjadi kekuatan ekonomi lokal, regional dan nasional,” kata Pak Long yang juga merintis bersama Manajemen Mesjid Billionaire untuk pusat kambing unggulan.
Bermula dari 30 ekor kambing dan total modal Rp 100 juta, BangKambing optimis mengisi hari kebangkitan nasional lewat lapangan peternakan terhubung pertanian. Tema sentral “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh” diisi dengan kerja nyata di Bumi khaTULIStiwa. (kan)