Teraju News Network – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut B. Pandjaitan telah melaksanakan dan menggulirkan kegiatan penanaman mangrove pada pada tanggal 3-3-2021 di Desa Tanjung Pasir, Tangerang Banten. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono, Gubernur Banten Wahidin Halim serta pejabat daerah provinsi Banten turut mendampingi Menko Luhut dalam acara tersebut. (pdashl.menlhk.go.id).
Perhatian Kemenko Marves Luhut B. Pandjaitan terhadap kegiatan penanaman magrove di karenakan kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dianggap berhasil karena pembayaran dinikmati masyarakat secara langsung agar mengurangi dampak ekonomi akibat covid-19, dimana pembayaran pekerjaan tersebut 100% disampaikan ke rekening pribadi masyarakat.
Program PEN dalam bentuk rehabilitasi mangrove 2020 di Kalimantan barat di laksanakan oleh BPDASHL Kapuas dengan melibatkan 52 kelompok masyakarat terdampak langsung dengan jumlah kurang lebih 2.500 orang pekerja yang terlibat dipenanaman mangrove menggunakan bibit probagul mangrove agar daya tumbuhnya lebih maksimal.
total luasnya 739 Ha di 7 Kabupaten dan kota wilayah Kalimantan Barat.
Hasil dari kegiatan ini telah mengeliatkan perekonomian secara langsung terhadap masyakarat pesisir.
Penanaman ini juga diharapkan agar bibit probagul mangrove yang ditanam dapat menambah luas areal rehabilitasi hutan mangrove di Kalimantan Barat.
Menurut Catur Setiawan selaku Kordinator dari BPDASHL Kapuas mengatakan, “Mangrove memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama melindungi dari dampak perubahan iklim. Mangrove dapat menahan ombak besar karena angin kencang dan tsunami. Mangrove memiliki potensi penyimpanan karbon yang besar dan dapat diperjualbelikan. Kawasan Mangrove juga dapat dimanfaatkan melalui pengembangan ekominawisata.”
Asih Idha Listiyowati, seksi program di BPDASHL Kapuas juga menambahkan bahwa: “Produk mangrove dapat diolah untuk dikonsumsi ataupun dijual sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat. Mangrove pun bisa melindungi perubahan iklim dikarenakan kemampuannya untuk menyerap dan menyimpan karbon 4 kali lebih besar dari hutan tropis lainnya.”
Karena keberhasilan kegiatan PEN dalam bentuk rehabilitasi mangrove tahun 2020. Kini BPDASHL Kapuas telah dipercaya kembali untuk melaksanakan tahun ini dengan melibatkan masyarakat dan para pemangku kepentingan.
Untuk program Nasional, kik off nya sudah dilakukan pada bulan Maret.
“Sekaranglah saatnya BPDASHL Kapuas untuk terus melanjutkan program tersebut secara tepat sasaran. Bukan pekerjaan mudah. Tapi, BPDASHL Kapuas selalu bekerja keras dan tuntas untuk mengintegrasikan kegiatan ini dengan berbagai pihak. Agar bisa menimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.” Pungkas Irwan Sihotang seksi evaluasi di BPDASHL Kapuas.