in ,

Mengenang Berpulangnya Drs. HS Laurens Mangan: Tokoh Politik dan Perintis Dinas Perkebunan Kalbar

Oleh: Nur Iskandar

Serah terima buku edisi revisi ini terjadi pada 22 September tahun lalu dalam suasana ulang tahun ke 81 Drs. HS Laurens Mangan. Tak banyak yang berubah dari tokoh politik Kalbar era Soekarno, Soeharto hingga era reformasi ini, kecuali tingkat pendengarannya saja yang sedikit menurun sehingga sesekali beliau menggunakan alat bantu pendengaran yang dipasang ke gendang telinga. Selebihnya semua masih segar bugar. Bahkan membaca dan menulis, beliau masih cekatan. Terutama detail, teliti. Dan satu lagi: Tulis tangannya sangat indah. Benar-benar mencerminkan hasil pendidikan zaman Belanda.

Mendapatkan buku edisi revisi itu HS Laurens Mangan sangat senang. Karena semua yang dikehendakinya termuat di dalam isi buku, semuanya telah terangkum. Termasuk beberapa foto-foto lama yang berhasil ditemukan maupun foto baru yang dibuat agar menunjukkan kondisinya terkini.

HS Laurens Mangan sebagai anggota DPR-GR / MPR RI mengikuti Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat

Saya selaku penulis buku biografi Drs.HS Laurens Mangan menikmati sekali proses kerja kreatif bersama sosok yang istimewa. Beliau istimewa karena lahir di masa Rumah Betang Malapi Patamuan sedang dibangun oleh orang tua serta leluhurnya. Sekaligus dia bertumbuh sebagai anak pedalaman yang ulet, tekun, sabar sekaligus sangat ramah.

Baca Juga:  Terpilih Aklamasi, Chairil Effendy Fokus 3 Isu Krusial

Kendati disebut dari pedalaman, tetapi HS Laurens Mangan dapat dikatakan sebagai ningrat dalam keturunan Dayak Taman. Ia satu famili dengan politisi Dayak era PDI Massardi Kaphat, bahkan pahlawan kemerdekaan Djeranding Abdurrachman.

Buku Biografi HS Laurens Mangan

Dari interaksi bersama beliau, menonjol sekali sikap detail dan rapi sampai huruf per huruf. Kalimat per kalimat. Hal yang konsisten dilakukannya sejak Sekolah Rakyat hingga bersekolah di asrama Kota Putussibau, hingga akhirnya menempuh pendidikan menengah pertanian di Kalimantan Selatan.

Di usia remaja, seorang putra Dayak pedalaman Malapi Patamuan telah menyeberang pulau. Berkayuh dari Malapi, menempuh jalan lintas samudera ke Pulau Jawa, kemudian berlabuh kembali ke Kalimantan Selatan. Di sana dia bergaul dengan remaja lintas etnis dan agama sehingga cakrawala keindonesiaannya telah terbangun dengan sangat baik, bahkan paripurna.

Sebagai pelajar menengah kejuruan yang terpilih mendapatkan beasiswa, keberadaan lulusan “expert” sangat dibutuhkan daerah yang sedang membangun. Maka HS Laurens Mangan ditempatkan di Yayasan Karet Rakyat (YKR) dengan urusan bidang pertanian-perkebunan.
Di dalam buku biografi HS Laurens Mangan runtut bercerita soal lahirnya Dinas Perkebunan sebagai pemekaran dari YKR tersebut. Juga peran politik yang dimainkannya hingga menjadi anggota DPR-GR/MPR-RI.

HS Laurens Mangan (paling kiri/berkacamata) dalam tugas ke ke Eropa

Berbeda di pagi ini, Rabu, medio Februari 2023. Kabar duka saya terima dari putra beliau yang juga sohib kami–karena berteman sejak lama–Ambo Mangan, SH, MH. Advokat senior di Kalbar yang juga putra ketiga Almarhum mengabari bahwa ayahandanya telah berpulang setelah sempat mendapat perawatan di RS Mitra Medika, Pontianak.

Baca Juga:  Pernyataan Anhar Gonggong Soal Sultan Hamid Sang Perancang Lambang Negara Diklarifikasi

Saya tersentak. Beberapa rencana bersama Almarhum belum sempat terlaksana. Antara lain bedah buku sejarah lahirnya Dinas Perkebunan bersama Dinas Perkebunan dan direncanakan pula bekerjasama dengan Panitia Dies Natalis Universitas Tanjungpura di bulan Mei 2023 (tahun ini), karena HS Laurens Mangan merupakan alumni perdana dari berdirinya Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.

Saya membayangkan seorang alumni berbicara soal saksi bertumbuhnya Universitas Tanjungpura sekaligus bertumbuhnya Dinas Perkebunan di Kalimantan Barat. Saya membayangkan akan banyak pasang mata yang dapat mereguk manfaat sebagai pembanding masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Namun sayang, takdir berkata lain. Tuhan memanggil HS Laurens Mangan lebih cepat dari yang kami rencanakan. Begitulah kita merencanakan, namun rencana Tuhan pula yang terlaksana.

Selamat jalan Ayahanda Drs. Laurens Mangan. Terimakasih telah mempercayakan penulisan sebagian besar dari kisah hidupmu ke dalam sebuah buku biografi. Semoga menebar manfaat dan inspirasi bagi kami anak-anak muda untuk berani keluar dari kampung halaman untuk mencari ilmu sampai ke manca negara dan kembali ke pangkuan daerah dalam rangka membangun masyarakat atau rakyat yang harmonis dalam etnis sekaligus sejahtera. *

Baca Juga:  Gubernur Sutarmidji Kukuhkan MABM 2023-2028

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

UPT Pusat Iptek dan Bahasa Kota Pontianak: Tempat Belajar yang Menyenangkan

Jalan Lintas Desa Kecamatan Kubu