teraju.id, Mempawah— Peresmian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (24/9), telah menjadi sorotan nasional. Proyek strategis nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional. Namun, di balik keberhasilan proyek ini, muncul saling klaim dari dua tokoh Kalimantan Barat yang sedang berkontestasi di ajang Pilgub: Sutarmidji dan Ria Norsan.
Cagub yang juga mantan Bupati Mempawah, Ria Norsan, merasa sangat bangga atas peresmian smelter tersebut. Ia mengklaim sebagai perintis pertama pembangunan proyek ini saat masih menjabat sebagai Bupati. “Smelter yang memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun ini merupakan buah karya yang dipersembahkan untuk bangsa dan daerah. Jerih payah saya membangun perekonomian daerah akhirnya membuahkan hasil.”
Sementara itu, Sutarmidji, melalui IG-nya memberikan tanggapan yang berbeda. Sutarmidji menegaskan bahwa pembangunan smelter dimulai pada tahun 2020 dan sempat terhenti selama hampir 1,5 tahun akibat beberapa kendala, termasuk pembebasan lahan. Sebagai Gubernur, ia mengaku telah berupaya keras untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama Komisaris Utama. Sutarmidji merasa lucu jika ada pihak yang mengklaim sebagai perintis utama proyek ini.
Kedua pernyataan di atas menunjukkan adanya rasa kepemilikan yang kuat dari kedua tokoh terhadap proyek smelter alumina Mempawah. Baik Sutarmidji maupun Norsan sama-sama merasa telah berkontribusi besar dalam mewujudkan proyek strategis nasional ini.
Proyek sebesar smelter alumina Mempawah tidak mungkin terwujud hanya oleh satu pihak. Dibutuhkan kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan perusahaan swasta. Baik Sutarmidji maupun Norsan memiliki peran penting dalam proyek ini.
Pembangunan smelter alumina Mempawah merupakan sebuah keberhasilan bersama yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kalimantan Barat dan Indonesia secara keseluruhan.