teraju.id, TNN— Drone Emprit mengungkapkan bahwa popularitas Anies jauh melampaui figur lainnya—Ganjar dan Prabowo— di media sosial. Deklarasi Partai Nasdem turut mengatrol popularitas Anies dan puncaknya terjadi pada 16 Oktober, hari terakhir Anies Baswedan berkantor di Balai Kota Jakarta.
Pada rentang waktu 1-17 Oktober, Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling banyak diberitakan di media online (60.305 mention), disusul Ganjar (15.128 mention) dan AHY (6.873 mention). Di media sosial, Anies Baswedan (835.070 mention) juga menjadi tokoh yang paling banyak dibincang, disusul Ganjar (188.543 mention) dan Erick (118.460 mention).
Menurut Ismail Fahmi, founder Drone Emprit, perbincangan terkait Anies disesaki oleh pertukaran narasi dari kubu yang pro maupun yang kontra Anies.
Kata-kata yang lekat dengan Anies Baswedan dan memiliki asosiasi positif antaranya adalah “Jakarta, DKI, Gubernur” yang merujuk pada pelepasan ABW sebagai Gubernur DKI. Adapun kata-kata negatif yang dilekatkan pada Anies di antaranya “Heru, Budi, sebelumnya”, yang merujuk pada penunjukan Pj Gubernur DKI yang dinilai mengembalikan kebijakan-kebijakan positif Pemda DKI pada masa Ahok.
Perbincangan terkait Ganjar Pranowo juga padat dengan pertukaran narasi dari kubu pro maupun kontra. Percakapan positif, terutama didorong juga dari netizen yang banyak membicarakan Erick Thohir.
“Klaster Anies dan AHY terlihat semakin lebur. Dukungan dari AHY dan kader Demokrat pada Anies terlihat sangat kuat, selain juga makin masifnya dorongan menduetkan Anies-AHY pada Pilpres 2024 mendatang,” ulas Ismail Fahmi, ilmuwan lulusan Belanda yang giat memantau percakapan di media sosial.
Beberapa narasi terkait Anies-AHY yang cukup banyak diangkat adalah terkait religius-nasionalis dan sipil-militer.