in

Pulau Penang Sukses Menjadi Destinasi Medical Tourism di ASEAN

Konsul Sosial Budaya, Andri Said

teraju.id, Malaysia – Sebanyak 400 ribu WNI datang berobat ke Pulau Penang, Malaysia. Demikian pernyataan yang disampaikan Konsul Bidang Sosial Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang, Andri Said saat menerima delegasi KEP’s Journalism Fellowship di kantornya, 11 Maret 2023.

Sambutan berlangsung hangat dan akrab di mana pejabat konsul yang mewakili Kepala KJRI yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Lengkawi bersikap sangat ramah dan akrab. Hal ini ditandai dengan uluk salam sejak di pintu gerbang masuk Kantor KJRI yang tergolong megah di pulau terkaya seantero Malaysia hingga diskusi yang hidup dan dialogis selama lebih kurang 2.5 jam.

Suasana dialog di KJRI Penang

“Pulau Penang juga terkenal sebagai Silicon Valley-nya Malaysia karena mampu memproduksi manufaktur perangkat elektronik canggih hingga ke software Air Conditioner (AC) hingga mobil-mobil mewah,” lanjut Andri.

Pulau Penang dapat dicapai dengan tiga matra perhubungan, baik darat, laut dan udara. Jalur darat ke pulau dengan sejarah kota tuanya George Town sejak era kolonial beberapa abad silam itu terhubung oleh dua jembatan. Jembatan dengan panjang 13.5 km itu salah satu yang terpanjang di ASEAN dan menjadi proyek strategis nasional Malaysia dan sudah diresmikan sejak tahun 1985.

Landscape Laut Pulau Penang

Jangan ditanyakan kota tambang timah sejak era kolonial itu untuk dimasuki lewat laut. Pulau ini dikelilingi oleh laut lepas. Penang Ferry Terminal adalah hub terintegrasi sehingga memudahkan pergerakan orang dan barang dengan akumulasi dana transportasi triliunan.

Teristimewa dengan bandar udara internasional Pulau Penang. Jumlah penumpang yang dapat dilayaninya tertinggi sebelum masa Pandemi Covid-19 yakni 8 juta orang. “400.000 di antaranya adalah WNI yang datang berobat dari Indonesia,” ulas Andri dalam rangka memotivasi delegasi KEP’s Journalism Fellowship agar belajar dari kejayaan Pulau Penang dan dapat dicontoh untuk kesejahteraan Indonesia.

“Pulau Penang berhasil mengembangkan dirinya sebagai medical tourism,” timpal Andri seraya mengulas untuk kebutuhan perobatan, 400 ribu WNI yang datang tersebut menghabiskan ratusan miliar untuk kebutuhan perobatan, penginapan, transportasi hingga kuliner.

Kota tua George Town di Pulau Penang

Banyak warga Indonesia ke Pulau Penang termasuk dari Bumi Khatulistiwa. Dan pesohor ulama yang juga menggunakan jasa pelayanan kesehatan terbaik di Pulau Penang antara lain adalah Pimpinan Pondok Pesantren Adz Dzikra, KH Arifin Ilham. Alasan mereka berobat ke Pulau Penang adalah standar pelayanan medisnya paripurna. Yakni cepat dan tepat dalam analisis, serta cepat pula dalam penyembuhan. Terlebih Pulau Penang dapat “mencuri” market pelayanan medis yang berstandar internasional yang selama ini dipegang oleh negara kecil tetangganya, Singapura.

“Pelayanan kesehatan di Pulau Penang relatif lebih murah dibandingkan dengan Singapore. Maka banyak orang Indon ke sina ha,” ungkap salah seorang driver yang membawa delegasi KEP’s Journalism Fellowship melihat-lihat tata kota Pulau Penang. Menurutnya, hajad hidup sehat menjadi cita-cita serta harapan dari semua umat manusia. *

Written by teraju.id

HIMKI FMIPA Untan Kembali Helat Lomba Bidang Studi Kimia Tahunan

KEP’s Journalism Fellowship Disambut Hangat KJRI