teraju.id, Pontianak – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Dr. Syarif meminta mahasiswa memahami lingkungan lokal di daerah Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pemahaman ini diperlukan untuk proses pendekatan sosial dan sukses kegiatan.
Permintaan itu disampaikan Syarif saat melepas keberangkatan mahasiswa UIN Khas Jember dan UIN Mataram, Kamis (20/7) di kampus IAIN Pontianak. 11 mahasiswa dari luar Kalimantan ini akan bergabung dengan 1500an mahasiswa IAIN Pontianak dalam pelaksanaan kegiatan KKL di wilayah perbatasan Kalbar-Sarawak.
“Kalian semua harus memahami masyarakat lokal. Jangan sombong dan merasa lebih pandai dari mereka,” kata Syarif.
Ditegaskannya, mahasiswa juga harus beradaptasi dengan praktik lokal. Melalui adaptasi ini upaya pendekatan akan lebih efektif.
Sebelumnya, Ketua Panitia KKL yang juga Kordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak menyampaikan laporan tentang kegiatan KKL 2023. KKL tahun ini diikuti oleh mahasiswa dari IAIN Pontianak, UIN Mataram dan UIN Khas Jember. Peserta ditempatkan di 50 titik lokasi di seluruh wilayah kabupaten di Kalbar. Mereka sudah mengikuti kegiatan pembekalan KKL beberapa hari sebelumnya.
Hadir pada acara pelepasan Ketua dan sekretaris LP2M IAIN Pontianak, panitia KKL, dan dosen pengantar dari LP2M UIN Khas Jember Dr. M. Dasuki. (Rilis)