Oleh: Tri Ulfa Cahyani
29 Oktober 2021, pukul 09.00 saya mengikuti sebuah acara launching buku essai yang bertemakan “Menjaga Bahasa Ibu & Merawat Keindonesiaan”. Ketika saya mengikuti acara tersebut saya mendapatkan inspirasi dari para pemateri dan juga pemenang menulis essai tersebut, ketika pemateri berbicara tentang pentingnya kita merawat bahasa ibu kita dan belajar menulis.
Mengenai bahasa ibu membuat saya semakin penasaran apa-apa saja bahasa ibu yang ada di Indonesia karena bahasa ibu di negera kita sangatlah banyak. Namun ketika hari Sumpah Pemuda bahasa Melayu merupakan bahasa nusantara yang dijadikan bahasa persatuan antar bahasa.
Karena saya sangat menyukai bahasa asing hal itu membuat saya menjadi tidak menghargai bahasa ibu saya sendiri. Akan tetapi mulai sekarang saya akan belajar bahasa daerah lainnya melalui teman-teman saya yang berasal dari daerah juga memiliki bahasa daerah mereka sendiri, dan ketika saya mahir menulis saya bisa memasukkan bahasa daerah di sebuah karya tulis saya.
Kemudian ketika nama pemenang disebutkan membuat saya menjadi semangat ingin belajar menulis dan ingin menghasilkan sebuah karya yang dimana tulisan tersebut sangat bermanfaat bagi saya maupun orang lain. Saya ingin dekat dengan buku-buku karena selama ini saya sangat malas membaca. Karena buku adalah sumber jendela ilmu jika saya ingin mahir dalam menulis maka saya harus banyak membaca. Dari menulis essai tersebut adalah salah satu bentuk awal saya belajar dalam menulis karya. Semoga kedepannya saya bisa menghasilkan karya saya sendiri.(Mahasiswa BKI 1A, IAIN Pontianak)