in

Pengalaman “Culture Sharing” di Depan Satu Sekolah

Oleh: Marcell Jonathan

International Education Week adalah satu dari banyak acara yang diadakan untuk seluruh anak pertukaran pelajar yang ada di Amerika Serikat. Di minggu itulah, kami dapat berbagi segala hal mengenai budaya negara kami masing-masing. International Education Week atau dapat dipanggil IEW dimulai dari tanggal 15 November dan berakhir pada tanggal 19 November 2021.

Ketika IEW berlangsung, biasanya anak-anak pertukaran pelajar seperti saya, akan memberikan presentasi mengenai budaya negara kami. Mulai dari pakaian tradisional, makanan, dan banyak lagi. Di kesempatan kali ini, saya akan memberikan pengalaman saya saat IEW berlangsung.

Sebagai perwakilan dari Indonesia di Amerika Serikat, tentu saja saya harus memberikan segala sesuatu yang saya tahu mengenai Indonesia. Bukan hal yang mudah, mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali budaya didalamnya. Ketika membuat dan mempersiapkan presentasi untuk IEW, saya harus menghabiskan waktu hampir seminggu, dimana setiap hari saya harus bangun pukul 3 pagi untuk membuat presentasi saya.

Alhasil, saya dapat membuat 60 slides untuk presentasi mengenai Indonesia. Bukan saja soal Indonesia, namun juga saya mempresentasikan dan berbagi ilmu dan pengetahuan mengenai kota saya tercinta, Pontianak. Tidak lupa saya berbagi foto sekolah saya, teman, dan juga keluarga saya didalam presentasi tersebut.

Saya mengenakan Teluk Belanga saat tampil di International Education Week.

Saya dapat dibilang sangat beruntung, karena orang-orang di sekitar saya mulai dari keluarga, teman, bahkan sekolah mendukung saya untuk mempresentasikan budaya di depan sekolah. Saya mendapatkan giliran hari Senin untuk presentasi, dan hasilnya? Luar biasa.

Baca Juga:  Karnaval Budaya: Gubernur Sutarmidji Ikuti MABM karena Terbanyak - Terrapi dan Ikut Bersholawat

Tak disangka semua orang yang menonton saya presentasi di depan panggung sangat tertarik dengan segala hal yang saya sampaikan mengenai Indonesia. Mereka sangat aktif bertanya sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya berikan kepada mereka. Bahkan ketika saya meminta beberapa orang untuk berdiri di depan dan menari bersama saya, tak disangka banyak dari mereka yang sangat tertarik dan berdiri bersama saya.

Saat berdiri di depan panggung, saya menggunakan pakaian tradisional khas Melayu, Teluk Belanga lengkap dengan sampit dan panjat. Ketika pertama kali naik ke panggung, saya mengira teman-teman di sekolah saya tidak suka dengan pakaian yang saya pakai saat itu. Namun, ternyata mereka sangat menyukainya. Banyak yang bahkan bilang kalau mereka sangat ingin menggunakan pakaian Teluk Belanga saat itu. Saya juga memberi tahu mereka mengenai batik, kain spesial khas Indonesia, dan memperlihatkan bagaimana baju batik, dengan membawa batik milik saya sendiri.

Saat itu, saya menghabiskan waktu hampir 56 menit untuk mempresentasikan semua slide kepada semua orang di sekolah. Bukan waktu yang singkat, namun mereka sangat puas dengan apa yang saya berikan. Saya mengajarkan mereka cara berbicara menggunakan bahasa Indonesia, memberi tahu destinasi-destinasi wisata yang saya rekomendasi di Indonesia, makanan dan minuman apa saja yang saya suka di Indonesia dan juga di Pontianak, bahkan saya juga menampilkan foto teman-teman sekelas saya di Indonesia. Saya hanya berharap mereka dapat mengerti dengan apa yang saya sampaikan dan juga mereka memiliki gambaran tentang Indonesia itu sendiri atau bahkan mereka memiliki mimpi untuk mengunjungi Indonesia suatu saat nanti.

Baca Juga:  Anshari Dimyati: Jadikan Kalbar sebagai Center of Malay di Dunia

Masih ada banyak hal sebenarnya yang ingin saya ceritakan, namun satu hal yang pasti. Saya sangat puas dan senang dengan presentasi IEW saya. Minggu IEW adalah minggu yang paling menyenangkan menurut saya. Mungkin presentasi dan penyampaian saya saat di panggung belum sama sekali sempurna, namun saya sangat bangga, mengingat teman-teman saya semakin tertarik dengan Indonesia. Sekian cerita saya kali ini, sampai jumpa lagi suatu saat!

Written by teraju.id

“Bkunjong ke TBM”, Inovasi Bersilaturahmi dan Asa Berliterasi

“Culture Sharing” Experience in Front of Whole School