Oleh: Saripaini
Dalam rangkaian Webinar Ilmiah dengan tema “Tips & Trik Sukses Menjadi Penulis” Prof. Irwan Abdullah (Guru Besar Antropologi UGM) melaunching IRE (Institute Research And Education) Shabab El-kahfi sebagai organisasi yang bergerak untuk memajukan riset dan pendidikan Indonesia. Rangkaian kegiatan ini merupakan inisiasi dari para intelektual muda yaitu IRE Shabab El-Kahfi bekerja sama dengan 25 organisasi di seluruh Indonesia (23/04/2121).
Tujuan berdirinya komunitas IRE Shabab El-Kahfi, yaitu melanjutkankan perjuangan para intelektual Islam dalam integrasi ilmu pengetahuan berbasis riset dan Pendidikan untuk memajukan kehidupan manusia. “Inspirasi IRE Shabab El-Kahfi datang dari Baitu Hikmah di masa Dinasti Abbasiyah.” Ujar salah satu inisiator sekaligus founder IRE Shabab El-Kahfi Ahmad Gozali.
Kaum akademisi memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang membutuhkan kebersamaan, kerja sama dan dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikannya. Itulah yang menjadi catatan penting dari kehadiran IRE Shabab El-Kahfi.
Kehadiran IRE disambut hangat oleh kaum akademisi. Di mana pada acara perdana ini dihadiri oleh Prof. Irwan Abdullah (Guru Besar Antropologi UGM) sebagai keynote speaker sekaligus meresmikan IRE Shabab El-Kahfi. Sementara itu hadir tiga pembicara, yaitu; Dr. Zaenuddin Hudi Prasojo, MA (Dosen IAIN Pontianak), Dr. Shokhi Huda, M. Ag (Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya), dan Dr. Hj. Naqiyah, M. Ag. Antusias 135 peserta yang datang dari berbagai kalangan, dimulai dari siswa, mahasiswa, guru, dosen, penyuluh, hingga peneliti.
Bibi Suprianto selaku Direktur Utama IRE Shabab El-Kahfi berharap antusias masyarakat akademik yang nampak pada acara yang diselenggarakan Jumat, 23 April 2021 ini akan berterusan. Selanjutnya harapan taget berdirinya IRE Shabab El-Kahfi dapat dicapai bersama, yaitu:
Menghadirkan kembali Baitul Hikmah sebagai pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
Melakukan Reserch terhadap issu dan perkembangan kehidupan manusia yang berintegrasi.
Menghadirkan kembali proses pengajaran yang memajukan kehidupan umat manusia.
Mengumpulkan seluruh intlektual Islam dari berbagai konsentrasi, keahlian dan rumpun ilmu, untuk melakukan pengkajian yang mendalam dan terstruktur. (*)