in

Ekonomi Orang Bugis di Pulau Kabung Bengkayang


Oleh: Ismail Ruslan*

Mayoritas orang Bugis di Pulau Kabung berprofesi sebagai Nelayan. Menangkap ikan adalah pekerjaan mereka sehari hari, salah satunya dengan cara membangun bagan.

Umumnya setiap keluarga Bugis di Pulau Kabung memiliki bagan untuk menangkap ikan teri, sotong dan jenis ikan lainnya.

Selain nelayan yang menetap di Pulau Kabung sebagai pemilik bagan, daerah ini akan ramai dikunjungi nelayan Bugis yang berdomisili di Singkawang dan Kota Pontianak pada musim teri atau sotong pada bulan Maret, Juli-September. Namun mereka juga memiliki rumah tinggal di Kabung.

Ikan teri merupakan idola karena harga jual ikannya menggiurkan. Untuk ikan teri di pulau Kabung ukuran kecil Rp. 75-80 ribu/kilo, ukuran besar Rp. 50-60 ribu/kilo.

Dari hasil memangkap teri atau sotong mereka menabung di Bank di Kota Singkawang. Ini dilakukan sebagai persiapan untuk menghidupi keluarga pada masa sepi ikan teri atau sotong pada bulan November – Februari.

Ketergantungan terhadap bagan sebagai sumber penghasilan pokok sangat tinggi.
Menurut ibu Kartini dulu keluarganya memiliki 2 buah bagan. Dari hasil menangkap ikan inilah dirinya bersama suami menyekolahkan empat orang anaknya. Salah satu putrinya kuliah di Universitas Negeri di Pontianak semester akhir.

Namun bencana alam gelombang besar awal tahun 2021 merusak bagan milik ibu Kartini. Hingga saat ini keluarganya belum membangun kembali bagan, selain keterbatasan bahan baku membuat bagan, kayu nibung harganya bertambah mahal Rp. 450 ribu/perbatang ukuran 12 meter. Setiap bagan membutuhkan mininal 30 batang. Ditambah lagi setiap bagan juga dilengkapi jaring untuk menangkap ikan teri/sotong. Serta biaya peralatan lainnya. Untuk membangun bagan diperkirakan butuh biaya Rp. 30-40 juta.

Jika ingin membangun bagan juga harus dilengkapi lampu, karena waktu untuk menangkap ikan teri dilakukan malam hari. Wajib Setiap bagan dilengkapi dengan lampu sebagai “magnet” bagi ikan atau sotong untuk berkumpul.

Untuk membangun bagan, orang Bugis Pulau Kabung bergotong royong secara bergantian. Budaya saling bantu masih dirawat hingga saat ini. (*Dosen IAIN Pontianak)

Written by teraju.id

Kecerdasan Buatan dan Kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia

Warisan yang Putus pada Tumbuhan yang Tak Bernama