Listrik padam 6 jam lamanya.
Banyak hal dan cerita di balik semua itu. Keluh kesah listrik padam pun membahana viral di laman media sosial. Status mengajak bersabar dan umpatan tong sampah hingga gambar-gambar lelucon atau sindiran tentang pemadam listrik wara-wiri di dunia medsos.
6 jam pemadaman membuat semua yang merasakan menjadi gerah dan panas. Panas hati dan panas dalam.
Tapi sabar tetaplah dikedepankan. Sabar itu yang telah dilakukan Kades Pakak, Yulius namanya.
Sejak 6 tahun lalu telah mengajukan permohonan listrik kepada PLN untuk masuk di Desa Pakak Kecamatan Kayan Hilir kabupaten Sintang melalui program Listrik Desa (Lisdes) Indonesia Terang.
Pemberkasan secara administrasi untuk pengajuan Lisdes menurut Kades Pakak sudah dinyatakan lengkap.
Tapi kepastian kapan Lisdes bisa dinikmati Desa Pakak Kecamatan Kayan Hilir masih tanda tanya bagi masyarakat di desanya.
“Untuk adminstrasi Lisdes di desa kami ini pemberkasan sudah dinyatakan 100% lengkap sejak 6 tahun lalu, tahun 2015, dan dinyatakan layak untuk dipasang jaringan PLN,” kata Kades Pakak.
“Apalagi saat pak Bupati Jarot meresmikan proyek jaringan listrik PLN tahun 2020 yang dilaksanakan di Desa Semajau Mekar Kecamatan Ketungau Hilir, Bupati Jarot mengatakan bahwa Kabupaten Sintang tahun 2021 akan mendapatkan program Lisdes sebanyak 21 desa,” imbuh Kades menceritakan kepedulian Bupati terhadap listrik masuk desa. “Ini tentu sangat luar biasa. Survei juga sudah dilakukan di beberapa desa.”
Bupati Jarot menjelaskan bahwa Kabupaten Sintang menjadi prioritas dalam program Indonesia Terang. Lisdes merupakan suatu bentuk negara hadir di desa.
“Setiap saya ke desa-desa, baik dalam kunjungan maupun kegiatan-kegiatan pemerintah, yang selalu diminta masyarakat adalah masalah jalan dan masalah listrik. Ini sebenarnya yang selalu menjadi perjuangan saya sebagai Bupati Sintang,” ungkap Bupati saat peresmian listrik desa di Semanjau Mekar.
Program listrik desa merupakan salah satu program pembangunan yang diusung Bupati Jarot, sebagai program penggerak utama dalam kepemimpinan di periode kedua ini, yaitu: membangun dari pinggiran, mengatasi kegawatdaruratan infrastruktur dasar, percepatan akses listrik dan internet masuk desa, penataan wilayah, hilirisasi produk dan reformasi birokrasi.
Untuk memastikan kegiatan Lisdes di Desa Pakak, Kades Pakak berkonsultasi di kantor bupati mempertanyakan secara langsung kepastian Desa Pakak (22/06). Hasilnya, keputusan desa yang akan mendapatkan program Indonesia Terang ada di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Provinsi Kalimantan Barat.
Hari Rabu (23/06/2021) Kades Pakak berkonsultasi lagi di Dinas tersebut. Mendapat jawaban bahwa program lisdes di Desa Pakak termasuk desa prioritas untuk mendapatkan jaringan listrik dari PLN. Pemberkasan adminstrasi dari desa sudah tidak menjadi kendala. Hanya saja ada hal teknis yaitu: pemasangan jaringan listik perlu infrastruktur jalan yang memadai. Selama ini, kondisi infrastruktur dasar yaitu jalan atau akses masuk ke Desa Pakak masih mengalami kendala. Untuk itulah Dinas ESDM selalu berkordinasi ke PLN Wilayah Kalbar dan Pemda Kabupaten Sintang tentang lisdes di lokasi yang menjadi desa prioritas program Indonesia Terang. Untuk mencari solusi agar desa-desa yang menjadi program Indonesia Terang bisa segera mendapatkan penerangan dari PLN.
Tahun 2021 ini perbaikan infrastruktur jalan Pakak akan segera dibenahi. Apabila akses jalan tersedia maka listrik dari PLN pun akan terpenuhi.
Seperti kata Bupati Jarot, apabila desa merasakan merdeka untuk menikmati terang benderang aliran listrik, semua itu akan menjadi daya ungkit yang sangat besar. Kedepannya, desa tersebut bisa menjadi desa mandiri.
6 Jam lampu padam.
Tak sebanding dengan 6 tahun.
Menunggu pemasangan listrik PLN.
Semoga tahun ini atau tahun depan.
Desa Pakak bisa merdeka untuk menikmati Indonesia Terang.
Luar biasa untuk warga Desa Pakak.
Menanti nikmati Indonesia Terang.
Sabar tetap selalu di depan.
Semuanya sudah di depan mata.